AMLAPURA | patrolipost.com – Antrean pemudik menggunakan sepeda motor mulai mengular di Pelabuhan Penyeberangan Padang Bai, Karangasem sejak H-5 Idul Fitri, Kamis (30/5). Para pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Lombok (NTB), tidak hanya berasal dari Bali, tapi kebanyakan dari kota-kota di Pulau Jawa, bahkan dari Jakarta.
“Kami memang memilih mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan, selain juga karena kami berangkat dari Jakarta menuju Bima itu jarak tempuhnya sangat jauh yakni dua hari perjalanan,” ungkap Zaeni, salah seorang pemudik asal Kota Bima, NTB.
Kepadatan penumpang di Pelabuhan Ujung Timur Bali tersebut lebih cenderung terjadi pada malam hari, dimana sebagian besar pemudik memilih untuk berangkat malam. Selain karena alasan kondisi mereka lebih fit selepas berbuka puasa, mudik pada malam hari juga menjadi pilihan untuk menghindari cuaca yang panas dan kemacetan lalulintas di sepanjang rute mudik yang mereka lalui.
Sementara itu, berdasarkan data perkiraan penyeberang yang dipasang oleh PT ASDP di Pos Pengamanan Terpadu Mudik Lebaran, di Kantor PT ASDP Padang Bai, pada H-5 jumlah kendaraan pemudik untuk roda dua mencapai 2.000-3.000 motor, sementara untuk kendaraan pribadi atau roda empat sekitar 300 unit. Sedangkan truk barang, dari pagi hingga malam hari masih diberi kesempatan untuk menyeberang. Sedangkan antrean truk pada malam hari meluber hingga keluar pelabuhan atau sejauh hampir 1 kilometer.
Untuk kendaraan roda dua, terpantau sangat padat dimana ribuan pemudik bermotor antre di empat titik. Antrean titik pertama berada di jalur pembelian tiket penyeberangan, titik antrian kedua berada di lajur motor setelah loket tiket penyeberangan. Titik antrean ketiga berada di tenda yang dibangun PT ASDP, tepatnya di sebelah antrean kendaraan roda empat dan titik antrean keempat berada di lajur motor sebelah lapangan parkir truk barang.
Untuk mengatasi terjadinya antrean panjang yang bisa mengakibatkan terjadinya stagnasi, Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Padang Bai, telah menyiapkan kapal extra yang akan dioperasikan sewaktu-waktu jika terjadi penumpukan penumpang. (ags)