DENPASAR | patrolipost.com – Saat ini rumah sakit dihadapkan pada tantangan digitalisasi kesehatan yang membutuhkan pelayanan yang mudah, cepat terintegrasi, efektif dan efisien. Untuk itu dibutuhkan sarana prasarana dan alat kesehatan yang canggih.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, Provinsi Bali mempunyai layanan kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler. Pengobatan nuklir yang canggih untuk penderita kanker dengan bahan radioaktif ini pertama kali di Bali. Pengobatan Nuklir untuk membantu terapi pengidap kanker itu mulai dibuka di RSUD Bali Mandara, Bali.
Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengatakan, kedokteran nuklir dan teranostik molekuler di RSUD Bali Mandara akan memangkas waktu tunggu pasien. Rumah sakit dengan layanan terapi radioaktif ini jumlahnya masih terbatas.
“Bukan hanya untuk pengobatan saja tapi juga yang jauh lebih penting adalah deteksi dini terhadap penyakit kanker,” kata Mahendra Jaya, Selasa (28/11/2023).
Menurutnya, pasien kanker jumlahnya lebih banyak dibandingkan rumah sakit yang punya alat pengobatan nuklir dan teranostik molekuler. Teknologi kedokteran untuk pasien kanker itu, diyakini akan meningkatkan fasilitas pelayanan kanker menuju paripurna.
Sementara, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya berharap, dengan terapi nuklir, pengobatan cukup sampai di Bali saja. Tidak perlu dirawat dan dirujuk ke RS di Jakarta atau daerah lain.
“Karena kini Bali telah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap,” kata Azhar.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan akan mendukung kelengkapan teknologi kedokteran terkini untuk rumah sakit lain di Bali.
“Kami akan terus memperkuat Rumah Sakit, baik itu milik Kementerian Kesehatan (RSUP Prof Ngoerah Sanglah) maupun Rumah Sakit Bali Mandara,” jelas Azhar. (pp03)
