SEMARAPURA | patrolipost.com – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga akhirnya menggelontorkan dana untuk perbaikan jalan longsor dan rusak di Umasalakan-Banjarangkan, Klungkung dengan anggaran Rp 1,5 miliar.
Menurut pelaksana proyek, Kadek Budiada penanganan dilakukan dengan cara dibangun struktur beton untuk mengembalikan kondisi badan jalan seperti sedia kala. Jalan penghubung ini sempat longsor, ambrol dan rusak parah sejak 7 bulan silam.
Panjang penanganan sekitar 22 meter dengan tinggi sekitar 7 meter. Sempat selama 7 bulan tidak ada penanganan,
Pantauan di lapangan, penanganan jalan protokol tersebut sudah dimulai sejak Minggu (10/8/2025). Para pekerja tampak menggali dasar senderan di bibir jurang.
Kadek Budiada juga mengatakan kondisi struktur tanah cukup labil, namun secara teknis akan ditangani dengan cara, setiap ketebalan 2 centimeter dilakukan pemadatan. Demikian pula guardrail jalan yang rusak parah akan dikembalikan pada kondisi normal sehingga berfungsi dengan baik sebagai pagar pengaman jalan.
“Pengerjaan dimulai dari Minggu. Panjang penanganan sekitar 22 meter dengan ketinggian mencapai 7 meter. Akan dibangun struktur beton untuk mengembalikan kondisi badan jalan,” ungkap Budiada di lokasi proyek, Senin (11/8/2025).
Budiada menambahkan, waktu pelaksanaan kegiatan selama 4 bulan. Namun pihaknya mengupayakan pekerjaan itu bisa selesai sebelum batas waktu kontrak. Ia menyatakan, kondisi cuaca yang kerap turun hujan menjadi tantangan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Lebih-lebih lokasi proyek berada di bibir jurang.
“Mudah-mudahan tidak hujan, sehingga pelaksanaannya bisa berjalan lancar,” imbuhnya.
Sebelumnya jalan nasional menghubungkan Kabupaten Klungkung-Gianyar, berlokasi di Dusun Umasalakan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan amblas tergerus banjir, Senin (20/1/2025) malam.
Jalan itu ambles dengan panjang mencapai 10 meter lebih, kedalaman mencapai 15 meter lebih. Kondisi itu menimbulkan berbagai dampak, baik dari segi ekonomi, sosial dan infrastruktur.
Sejak jalan itu ambrol, di lokasi langsung dipasangi pembatas jalan dengan tujuan agar tidak dilintasi oleh kendaraan yang lewat. Rekayasa lalu lintas pun dilakukan dengan memberlakukan satu lajur pada lajur kanan saja. (855)