Tragis! Bocah 7 Tahun di Pasuruan Jawa Timur Dibunuh Tetangga

bocah 3aaaxxxxx
Jasad M Haidar Musthofa bocah 7 tahun, warga Pasuruan, Jawa Timur, dibawa ke RSUD Bangil usai dibunuh tetangga. (ist)

PASURUAN | patrolipost.com – Keceriaan seorang bocah kelas 1 SD di Pasuruan berakhir tragis setelah nyawanya direnggut tetangga sendiri, M Haidar Musthofa (7), warga Dusun Areng-areng, Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, usai dipukul menggunakan belencong.

Peristiwa keji yang terjadi pada Sabtu (9/8/2025) siang itu menggegerkan warga setempat. Tak ada perselisihan sebelumnya antara korban dan pelaku, namun insiden mendadak ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.

Berikut fakta-fakta bocah di Pasuruan tewas dipukul tetangga.
1. Korban Dipukul di Kepala dengan Belencong
Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, menjelaskan bahwa pelaku datang membawa belencong dan memukulkannya ke kepala korban.

“Terduga pelaku membawa pecok (belencong) yang terbuat dari besi bergagang kayu, kemudian memukulkannya ke arah kepala korban, yang mengakibatkan korban tersungkur dan mengeluarkan darah di lantai depan rumah,” jelas Joko.

2. Korban Meninggal di RSUD Bangil
Usai kejadian, warga langsung membawa korban ke rumah sakit menggunakan ambulans desa.

“Korban langsung dibawa ke RSUD Bangil dengan menggunakan ambulans desa dan sesampainya di RSUD Bangil korban dinyatakan meninggal dunia,” terang Joko.

3. Pelaku Merupakan Tetangga Dekat Korban
Kapolsek Wonorejo, AKP Sugiyanto, mengungkapkan bahwa pelaku tinggal sangat dekat dengan rumah korban.

“Pelakunya orang stres (ODGJ),” kata Sugiyanto.

4. Tidak Ada Masalah Sebelumnya Antara Pelaku dan Korban
Kepala Desa Sambisirah, Abdurrohim, menyebut pelaku tidak pernah bermasalah dengan keluarga korban.

“Pelaku dan keluarga korban tak pernah ada masalah,” ujarnya.

5. Pelaku Diketahui Mengidap Depresi
Abdurrohim menjelaskan bahwa pelaku mengalami depresi akibat masalah rumah tangga dan ekonomi.

“Mungkin karena pisah ranjang dan tidak punya pekerjaan ini dia jadi stres,” terangnya.

6. Pelaku Pernah Minta Pekerjaan ke Kepala Desa
Beberapa waktu sebelum kejadian, pelaku sempat meminta pekerjaan kepada Kades.

“Pelaku kalau nggak salah agak stres. Tapi pernah ke rumah, tiga kali, minta pekerjaan. Waktu ke rumah saya tidak ada, saya baru tahu (minta pekerjaan) dikasih tahu istri saya saat ada kejadian ini,” tutur Abdurrohim. (305/dtc)

Pos terkait