JAYAPURA | patrolipost.com – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. KKB pimpinan Sabinus Waker membakar dua rumah guru yang berada di Distrik Beoga, Selasa (13/4/2021).
“Ini sangat disesalkan, tapi kompleks rumah guru cukup jauh dari pantauan aparat. Rumah dan sekolah itu satu kompleks,” ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Rabu (14/4/2021).
Salah satu rumah yang dibakar merupakan milik Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Beoga. Saat ini, kepala sekolah itu telah dievakuasi ke Kabupaten Mimika. Fakhiri menilai, KKB menganggap kepala sekolah itu telah menyudutkan mereka karena berbicara di media.
“Kalau kita lihat kelompok ini selalu seperti itu, dia mudah sekali menyimpan dendam kepada siapa saja yang dianggap melakukan intimidasi, pasti mereka akan membalas,” kata dia. Selain itu, Fakhiri mengungkapkan KKB selalu berusaha memancing aparat keamanan untuk keluar dari perimeter pengamanan.
“Mereka bisa melakukan apa saja untuk memancing petugas, tetapi kita minta petugas tidak boleh terlalu mudah terpancing karena itu berbahaya bagi keselamatan mereka,” kata dia. Situasi keamanan di Beoga mendadak tidak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Kamis (8/4/2021) sekitar 09.30, KKB menembak seorang guru SD Inpres Beoga Oktovianus Rayo di sebuah kios di Kampung Julugoma. Sore harinya, KKB membakar tiga ruangan SMAN 1 Beoga. KKB juga menembak mati seorang guru SMPN 1 Beoga Yonatan Randen pada Jumat (9/4/2021) sore. Yonatan menderita luka di bagian dada. Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Beoga, Yonatan tak bisa ditolong. Kedua jenazah baru dapat dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021). Evakuasi dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga. KKB kembali berulah membakar sembilan ruangan SMPN 1 Beoga pada Minggu (11/4/2021) malam. (305/kmc)