Sekolah di Bangli Segera Laksanakan PTM Terbatas

diknas
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, Jro Penyarikan Widata. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli memastikan sekolah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun demikian belum bisa dipastikan waktu pelaksanaan PTM.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, Jro Penyarikan Widata mengungkapkan, sejatinya pihak sekolah sudah siap untuk pelaksanaan  PTM. Dari dinas juga sudah melakukan pengecekan ke beberapa sekolah.

Bacaan Lainnya

Untuk bisa melakukan PTM ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti sarana prasarana Protokol Kesehatan, izin dari orang tua/wali siswa serta persetujuan komite.

“Izin orangtua dibuktikan surat pernyataan,” tegasnya, Minggu (19/9/2021).

Kata Jro Widarta, untuk surat pernyataan nantinya dikumpulkan di sekolah masing-masing. Pelaksanaan PTM bisa digelar jika guru dan tenaga pendidikan sudah divaksin. Untuk di Bangli vaksinasi sudah dilaksanakan yang mana capaiannya 96,3 persen.

“Jumlah sasaran 3.074 orang, yang sudah divaksin 2.959 orang atau 96,3 persen. Masih ada 115 orang yang belum divaksin karena tidak memenuhi syarat,” sebutnya.

Jro Widata  menambahkan,  untuk siswa usia tahun 12 tahun sudah mendapat vaksin Covid-19. Hingga akhir Agustus capaian sudah 92 persen.

Di sisi lain, Dinas sudah melakukan rapat dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), UPT Disdik. Rapat tersebut menyakut persiapan untuk PTM, mulai dari teknis siswa masuk sekolah hingga nanti pulang sekolah.

Berkaca dari pelaksanaan sebelumnya, ada hal-hal yang perlu dievaluasi. Salah satunya pengaturan saat penjemputan siswa, agar tidak terjadi kerumunan. “Untuk PTM terbatas siswa hanya 3 jam di sekolah,” ujarnya.

Jro Widata memperkirakan dua minggu ke depan sudah bisa dilakukan PTM. Sekolah mengatur pelaksanaan, dengan penerapan ganjil genap. Ada 50 persen PTM ada juga 50 persen lewat daring.

“Untuk PTM masih tunggu Edaran Bupati. Sebagai persiapan juga sekolah berkoordinasi dengan Satgas Desa, Satgas Gotong royong hingga Puskesmas. Sehingga bisa ikut serta dalam pengawasanya,” ujarnya. (750)

Pos terkait