SEMARAPURA | patrolipost.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Klungkung Masa Persidangan I Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Klungkung terhadap Ranperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2023 di Ruang Sidang Sabha Nawa Natya DPRD Klungkung, Senin (18/9).
Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Kabupaten Klungkung, I Wayan Baru dengan agenda khusus diawali pukul 10.00 Wita dengan agenda Rapat Paripurna I Pembahasan Ranperda APBD Perubahan Tahun 2023, dilanjutkan pukul 13.00 Wita dengan agenda pandangan umum terhadap penjelasan kepala daerah terhadap ranperda APBD Perubahan Tahun 2023. Sebagai penutup sekitar pukul 15.00 Wita dengan agenda jawaban kepala daerah terhadap pandangan umum Fraksi Fraksi. Sidang digelar di Ruang Saba Nawa Natya juga disiarkan secara live melalui video conference yang disaksikan oleh para kepala OPD Kabupaten Klungkung.
Sementara itu dalam pandangan umum Fraksi seperti Fraksi Hanura yang disampaikan Nyoman Sukirta mempertanyakan antara lain menjelang akhir tahun 2023 seperti diberitakan harga kebutuhan pokok semakin meningkat seperti beras sudah mencapai Rp15.000 per-kilo gram, Fraksi Partai Hanura minta agar pelaksanaan perda tentang tata cara penyelenggaraan cadangan pangan daerah di mantapkan bila perlu bersinergi dengan inovasi Bima Juara agar kondisi ini teratasi dan masyarakat berpengasilan rendah sudah tertolong.
Sedangkan Fraksi Partai Golkar dengan Jubirnya Kadek Widya Sumartika mempertanyakan ada hal lain yang juga menjadi perhatian yang mana salah satu menjadi andalan sumber PAD Kabupaten Klungkung yaitu kawasan wisata yang ada di Nusa Penida. Kawasan pariwisata yang ada di Nusa Penida sekarang sudah bisa dibilang berkembang pesat, jumlah wisatawan baik domestik maupun manca negara setiap harinya yang datang ke Nusa Penida semakin meningkat.
“Pada kesempatan ini kami Fraksi Partai Golkar meminta pada Bupati untuk memerintahkan instansi yang terkait dengan ke pariwisataan agar lebih memperhatikan sarana prasana yang ada di jalur yang dilintasi maupun di seputaran obyek wisata yang dikunjungi. Sehingga pemerintah daerah dalam hal ini betul–betul memberi keselamatan, kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Nusa Penida,” ujar Sumartika.
Sedangkan Fraksi PDI P dengan jubirnya Made Satria mempertanyakan isu pemotongan jaspel bagi tenaga kesehatan utamanya di RSUD Klungkung.
Menurutnya uang jaspel merupakan alat motivasi dan penghargaan bagi tenaga kesehatan yang sangat dibutuhkan mereka untuk mewujudkan pelayanan prima di bidang kesehatan. Diparuh lain adanya keresahan dikalangan tenaga kesehatan atas isu adanya pemotongan uang jasa pelayanan kesehatan pada BLUD Rumah Sakit daerah. Padahal besaran jaspel ditentukan berdasarkan pendapatan BLUD.
“Tentang hal ini, Bupati Klungkung selaku penanggung jawab pengelola Keuangan Daerah memastikan tidak ada pemotongan jaspel,” ujar Made Satria tegas.
Hal senada juga dikemukakan fraksj Fraksi lainnya. Namun akhirnya sidang berjalan lancar dan ditutup langsung pimpinan sidang Wayan Baru. (855)