Siswa SMAN 1 Bangli Raih Medali di Ajang SIIF Korea Selatan

siswa sman bangli
Siswa SMAN 1 Bangli yang meraih medali pada SIIF 2024 di Korea Selatan. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Siswa SMAN 1 Bangli (Smanichi) kembali mengukir prestasi pada kompetisi internasional. Pada ajang Seoul International Invention Fair (SIIF) 2024 yang diselenggarakan oleh Korean Intelectual Property Office (KIPO) dan Korean Invention and Promotion Association, berlangsung di Coex Convention Center, Seoul, Korea Selatan, perwakilan SMAN 1 Bangli ini berhasil meraih medali perak.

Tim pembinan SMAN 1 Bangli I Wayan Januariawan mengatakan, SIIF 2024 telah diselenggarakan 27-30 November 2024 di Korea Selatan. Dalam kompetisi ini, pihaknya menampilkan produk berupa suplemen untuk ayam petelur. Suplemen gunanya untuk meningkatkan kualitas telur khususnya dalam kandungan Omega 3. Seperti diketahui pula bahwa Bangli penghasil telur ayam yang cukup besar.

Bacaan Lainnya

Kemudian suplemen yang dibuat diberi nama glulophus, terbuat dari bahan dasar ikan red devil (ikan predator yang ada di Danau Batur Kintamani dan daun jeruk.

“Ikan red devil memiliki kandungan protein dan omega 3 yang tinggi sehingga akan berdampak pada kualitas telur. Sedangkan daun jeruk dipilih karena kaya akan kandungan metabolit sekunder, vitamin dan mineral yang baik untuk meningkatkan produktivitas ayam,” ujarnya, Minggu (1/12/2024).

Menurutnya untuk mengikuti ajang SIIF ini pihaknya melakukan persiapan selama 3 bulan. Dalam kompetisi ini berhasil meraih medali perak dan spesial award dari World Intelectual and Invention and Promotion Assosiation Taiwan.

Adapun siswa yang mewakili SMAN1 Bangli yakni Ni Kadek Lira Dwikayani, Ni Luh Made Divani Aisyawari, Made Adella Divya Jayanthi, Sang Ayu Shojan Aprilia Yasa serta Luh Putu Putri Savina Widiantari. Para siswa ini merupakan siswa kelas XII.

Disinggung terkait kendala dalam mengikuti ajang ini, Januariawan menyampaikan, kendala kegiatan mungkin pada saat penjurian karena juri tidak fasih berbahasa Inggris dan menggunakan penerjemah jadi pihaknya harus fokus dan benar menjelaskan dengan baik kepada penerjemah.

“Siswa kami puas dengan hasilnya karena ini merupakan salah satu kompetisi yang ketat dari segi penjuriannya. Tetapi pastinya dari anak anak tetap ingin terus mengembangkan produk yang mereka hasilkan ini. Spesial award dari Taiwan itu sebagai wujud WIIPA mengapresiasi dan tertarik terhadap produk kami,” ungkapnya. (750)

Pos terkait