Situasi Kelaparan di Gaza Memburuk, Jumlah Warga Penerima Bantuan yang Tewas Bertambah

bantuan gaza1
Warga Gaza menerima bantuan pangan di tengah situasi kelaparan yang semakin memburuk. (ist)

KAIRO  | patrolipost.com-  Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan setidaknya 67 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel saat mereka menunggu truk bantuan PBB di Gaza utara pada hari Minggu (21/7/2025).

Situasi yang dialami warga Gaza semakin sulit karena Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk daerah-daerah yang penuh sesak dengan pengungsi.

Bacaan Lainnya

Kementerian tersebut mengatakan puluhan orang juga terluka dalam insiden di Gaza Utara. Ini adalah salah satu jumlah korban tewas tertinggi yang dilaporkan di antara kasus-kasus berulang baru-baru ini di mana para pencari bantuan tewas, termasuk 36 orang pada hari Sabtu (19/7/2025). Enam orang lainnya dikonfirmasi tewas di dekat lokasi bantuan lain di Selatan.

Militer Israel mengatakan pasukannya telah melepaskan tembakan peringatan ke arah kerumunan ribuan orang di Gaza Utara pada hari Minggu untuk mengusir apa yang mereka sebut sebagai “ancaman langsung”.

Mereka mengatakan temuan awal menunjukkan angka korban yang dilaporkan dilebih-lebihkan, dan mereka “tentu saja tidak sengaja menargetkan truk bantuan kemanusiaan”.

Melansir Reuters,  Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan bahwa tak lama setelah memasuki Gaza, konvoi WFP yang terdiri dari 25 truk pengangkut bantuan pangan bertemu dengan “kerumunan besar warga sipil yang kelaparan” yang kemudian ditembaki.

“WFP menegaskan kembali bahwa kekerasan apa pun yang melibatkan warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan sama sekali tidak dapat diterima,” demikian pernyataan WFP.

Sementara itu, seorang pejabat Hamas mengungkapkan jumlah kematian warga yang semakin meningkat dan krisis kelaparan di wilayah kantong tersebut memicu kemarahan kelompok militan tersebut. Dampaknya adalah perundingan gencatan senjata di Qatar bisa menghasilkan keputusan buruk.

Secara total, otoritas kesehatan mengatakan 90 orang tewas akibat tembakan dan serangan udara Israel di wilayah kantong tersebut pada hari Minggu.

Warga Gaza yang Mengungsi Dievakuasi

Setelah militer Israel menyebarkan selebaran yang mendesak warga untuk mengungsi dari permukiman di Deir al-Balah, Gaza Tengah, warga mengatakan pesawat Israel menyerang tiga rumah di daerah tersebut. Puluhan keluarga mulai meninggalkan rumah mereka, membawa beberapa barang mereka.  Ratusan ribu warga Gaza yang mengungsi telah berlindung di daerah Deir al-Balah.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka tidak memasuki distrik-distrik yang menjadi sasaran perintah evakuasi selama konflik yang sedang berlangsung dan bahwa mereka terus beroperasi dengan kekuatan besar untuk menghancurkan kemampuan musuh dan infrastruktur teroris di wilayah tersebut.

Sumber-sumber Israel mengatakan alasan militer Israel sejauh ini tidak memasuki wilayah tersebut adalah karena mereka mencurigai Hamas mungkin menyandera orang-orang di sana. Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup.

Keluarga sandera menuntut penjelasan dari militer.

“Dapatkah seseorang (berjanji) kepada kami bahwa keputusan ini tidak akan mengorbankan orang-orang yang kami cintai?” kata salah satu keluarga sandera tersebut dalam sebuah pernyataan.

Sebagian besar wilayah Gaza telah menjadi gurun pasir selama lebih dari 21 bulan perang dan terdapat kekhawatiran akan semakin parahnya kelaparan.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan ratusan orang kemungkinan akan segera meninggal karena rumah sakit dibanjiri pasien yang menderita pusing dan kelelahan akibat kelangkaan makanan dan terhentinya pengiriman bantuan.

“Kami memperingatkan bahwa ratusan orang yang tubuhnya telah melemah berisiko mengalami kematian mendadak karena kelaparan,” kata Kementerian Kesehatan, yang dikendalikan oleh Hamas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengatakan pada hari Minggu bahwa warga sipil kelaparan dan membutuhkan bantuan segera.

Melansir Vatikan News, Paus Leo XIV juga telah menyerukan diakhirinya “kebiadaban perang” saat ia mengungkapkan rasa sakitnya yang mendalam atas serangan Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Gaza yang menewaskan tiga orang pada hari Kamis pekan lalu. (pp04)

Pos terkait