SMAN 2 Bangli Siap Fasilitasi Siswa Baru Mendaftar

kasek sma2
Kasek SMAN 2 Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di SMAN 2 Bangli akan dilaksanakan secara online mulai 30 Juni hingga 4 Juli. Meskipun pendaftaran dilakukan daring, pihak sekolah tetap memfasilitasi calon siswa yang ingin datang langsung ke sekolah.

Dalam SPMB tahun ini SMAN2 Bangli menyediakan kuota sebanyak 12 Rombel dan pelaksanaan SPMB bisa berjalan sesuai juknis. Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SMAN 2 Bangli, I Gede Kariawan, Kamis (22/5/2025).

Bacaan Lainnya

Menurut Gede Kariawan adapun pertimbangan menyediakan layanan ini tiada lain menghindari kesalahan input data yang bisa berujung pada salah memilih sekolah.

Menurutnya, pernah terjadi calon siswa yang sebenarnya ingin mendaftar di SMAN 2 Bangli, tetapi karena kesalahan input justru mendaftar di sekolah lain. Proses perbaikannya sangat menjelimet.

Menghindari hal tersebut maka pihaknya membuka layanan bantuan langsung bagi calon siswa yang mengalami kesulitan saat mendaftar secara online. Dengan adanya layanan ini, diharapkan tidak ada calon siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Bangli menjadi tercecer akibat kendala dalam proses pendaftaran.

“Proses pendaftaran tetap online, tapi kalau tidak bisa, silakan datang ke sekolah, kami akan membantu melengkapi persyaratan dan cara pendaftarannya,” ungkap Kasek asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini.

Kata  Gede Kariawan, bagi calon siswa yang mendaftar secara mandiri dari rumah, disarankan untuk didampingi oleh orangtua atau pihak yang memahami prosedur agar terhindar dari kesalahan input data. Jika sampai salah memilih sekolah, urusannya bisa panjang hingga harus ke Dinas Pendidikan.

“Kami melayani di sekolah dari pukul 07.30 pagi sampai 03.00 sore,” ujarnya.

Untuk tahun ajaran baru ini, SMAN 2 Bangli membuka kuota 12 rombongan belajar (Rombel) dengan jumlah 432 siswa. Kuota tersebut sudah disesuaikan dengan ketersediaan ruang kelas, jumlah lulusan tahun ini serta evaluasi penerimaan siswa baru tahun lalu. Jumlah kuota mengacu data dapodik, tahun lalu buka 12 Rombel, tapi hanya terisi 10 Rombel, jadi tahun ini buka kuota 12 Rombel.

Pihaknya berharap SPMB bisa berjalan sesuai dengan juklak juknis, sehingga sebagai acuan masyarakat untuk menentukan arah pendidikan adalah juknis.. Selain itu mudah-mudahan tidak ada lagi  iming-iming dari kalangan tertentu yang selama ini memang mampu membantu masyarakat dan membiarkan masyarakat bersekolah sesuai tujuan.

”Urusan pendidikan adalah urusan hak, sehingga dimana haknya di sana semestinya sekolah dan bukan berdasarkan keinginan, jika dipaksakan maka sistem tidak akan berjalan. Imbasnya akan terjadi penumpukan murid di satu sekolah dan sebaliknya ada sekolah kekurangan murid,” tegas Gede Kariawan. (750)

Pos terkait