SEMARAPURA | patrolipost.com – Untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan fenomena ‘Bullying’ (perundungan) di kalangan pelajar, Wakapolsek Banjarangkan, Ipda I Wayan Sudira bersama Bhabinkamtibmas Desa Takmung dan Anggota Unit Binmas Polsek Banjarangkan melaksanakan sosialisasi tentang bahaya perundungan di lingkungan SMP N 5 Banjarangkan di Desa Takmung, Selasa (4/6/2024).
Tujuan dari sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman tentang dampak negatif dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh tindakan perundungan di kalangan pelajar sejak dini, khususnya bagi pelajar SMP N 5 Banjarangkan
Ipda I Wayan Sudira menyampaikan, bahwa ‘bullying’ atau perundungan dalah perilaku yang tidak menyenangkan baik secara verbal fisik ataupun sosial di dunia nyata maupun maya. Perbuatan tersebut berimplikasi terhadap perasaan seseorang menjadi tidak nyaman, sakit hati bahkan tertekan baik dilakukan oleh perorangan maupun kelompok.
“Kasus perundungan ini marak terjadi di sekolah, sehingga diharapkan kepada adik – adik sekalian untuk tidak melakukan perundungan kepada teman maupun kepada siapa saja yang nantinya akan berakhir dengan kekerasan yang bisa berujung ke ranah hukum. Sehingga hal ini butuh peran orang tua dan guru, terutama guru di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ipda I Wayan Sudira menyebutkan, bentuk-bentuk perundungan diantaranya bentuk fisik yaitu dengan cara memukul, menendang serta mendorong. Bentuk verbal atau kata-kata dengan cara menghina, mencaci maki dan mangancam serta bentuk sosial yaitu mengucilkan teman.
Tak hanya itu, Wakapolsek juga menjelaskan, terkait cyberbullying yang merupakan perilaku berulang yang ditunjukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran perundungan melalui media sosial.
“Dampak perundungan bagi korban yaitu kesakitan fisik hingga psikologis, kepercayaan diri yang merosot, malu, trauma, merasa sendiri serba salah dan takut salah “ tegasnya.
Selain menjelaskan tentang dampak perundungan, Wakapolsek juga menjelaskan terkait cara melawan perundungan yaitu dengan percaya diri, bersikap tenang jika ada yang menggangu, jangan biarkan emosi terpancing, jika melihat teman yang menjadi korban maka segera laporkan.
Ipda I Wayan Sudira juga mengajak para siswa untuk saling berempati, menghormati perbedaan, dan menyadari pentingnya menjaga persahabatan yang sehat di antara sesama rekan sekelas maupun siapa saja. (855)