Sosok Wayan Mudiana, Korban Tewas Tanah Longsor di Desa Pikat, ”Rajin Bersembahyang dan Terakhir Minta Canang”

istri longsor 111aaaa
Istri Wayan Mudiana menceritakan sosok korban yang tewas tertimbun tanah longsor di Desa Pikat. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga, I Wayan Mudiana asal Banjar Timbul, Desa Pesinggahan, Rabu (22/1/2025).

Wayan Mudiana merupakan satu dari empat korban yang meninggal dunia, dalam musibah tanah longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Minggu (19/1/2025).

Istri dari Mudiana, Ni Nengah Rengkig tidak kuasa menahan sedih. Ia terus menangis, mengetahui suaminya menjadi korban musibah tanah longsor di sebuah pasraman di Desa Pikat.

“Kemarin tahu musibah ini dari handphone,” ungkap Rengkig sembari terus menangis.

Dimata sang istri, Wayan Mudiana bukanlah sosok yang speritual. Namun ia rajin bersembahyang.

Ia mengatakan, sebelum musibah itu suaminya sempat minta canang. Namun Rengkig tidak mengetahui suaminya hendak kemana, dan bersama siapa.

“Kemarin dia (Mudiana) minta canang, tidak bilang mau kemana. Saya suruh saja ambil,” ungkap Rengkig dengan meneteskan air mata.

Ternyata permintaan canang itu, merupakan permintaan terakhir dari Mudiana ke sang istri.

Rengkig mengaku tidak mengetahui, suaminya mengikuti kegiatan spiritual di Desa Pikat. Karena Mudiana tidak pernah bercerita terkait kegiatan tersebut.

“Tidak pernah ada cerita mau kemana,” ungkapnya.

Mudiana sehari-harinya diketahui bekerja sebagai buruh bangunan. Ia meninggalkan tiga orang anak, dan seorang diantaranya sudah menikah. (855)

Pos terkait