Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Septriana Tangkary, saat rapat koordinasi publikasi P3DN BBI, di Nusa Dua Bali, Rabu (23/3/2022).
BADUNG | patrolipost.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut memberikan peran besarnya dalam menyosialisasikan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), guna menyukseskan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Salah satu yang dilakukan Kominfo adalah ikut menyukseskan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 yang digelar di Nusa Dua Bali pada 22-25 Maret 2022.
“Kominfo mulai 22-25 Maret 2022 siap mendukung dan mensosialisasikan terkait program ini,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Septriana Tangkary, saat rapat koordinasi publikasi P3DN BBI, di Nusa Dua Bali, Rabu (23/3/2022).
Dalam kesempatan itu, Septriana mengungkapkan jika pihaknya akan menggelar talksow P3DN BBI yang ditayangkan di salah satu televisi swasta pada 23 Maret 2022, dengan menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten dari kementerian/lembaga terkait.
“Kita sudah mempersiapkan Bapak Menperin (Menteri Perindustrian, red) dan Kepala LKPP untuk bisa hadir,” ujar Septriana. Diharapkan para narasumber ini bisa menyampaikan secara jelas terkait capaian dan target P3DN, guna menyukseskan BBI, sambungnya.
Selain itu, pada 25 Maret 2022, Kominfo juga akan menggelar konferensi pers terkait P3DN BBI yang akan menghadirkan beberapa narasumber dari kementerian dan lembaga yang hadir di acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022.
“Harapannya adalah kita bisa menggerakkan dan berkolaborasi bersama serta guyub untuk bisa menyampaikan kebijakan- kebijakan dari seluruh kementerian yang berperan penting,” jelas dia.
Kegiatan dengan tema “Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022″ ini menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan industri serta para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri oleh instansi pemerintah. Sementara itu, pelaku industri dalam negeri atau UMKM, IKM, dan artisan akan mendapatkan jaminan pasar sehingga dapat mempersiapkan produksinya untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Business Matching juga merupakan bagian dari etape yang telah dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra Business Matching dengan melakukan interkoneksi data melalui aplikasi milik pemerintah seperti SIPD milik Kementerian Dalam Negeri, SAKTI milik Kementerian Keuangan, dan SIRUP milik LKPP yang akan terkoneksi dengan Sistem Informasi P3DN (SIP3DN) milik Kementerian Perindustrian.
Tahap berikutnya, pelaksanaan Business Matching, dan dilanjutkan Business Matching lanjutan dalam bentuk fisik atau virtual, serta pengawasan dan pengendalian.
Business Matching virtual dapat diakses melalui dashboard milik Kemenperin yang berisi informasi potensi pembelian, jumlah paket, dan jumlah produsen dalam negeri.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi jembatan antara instansi pemerintah dan BUMN sebagai pengguna produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan belanjanya melalui industri dalam negeri. (wie)