Surya Paloh Soal Isu Pemakzulan Gibran: Harus Beralasan dan Bukan soal Faktor Suka Tidak Suka

pemakzulan gibran
Ketum DPP NasDem Surya Paloh saat menghadiri Rakerwil DPW Partai Nasdem Provinsi NTT, Kamis (8/5/2025) di Labuan Bajo. (afri)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi isu pemakzulan terhadap wakil presiden Gibran Raka Buming Raka yang dihembuskan sejumlah pihak belakangan ini. Surya Paloh menilai usulan pemakzulan bukan hanya soal suka atau tidak suka, namun harus memiliki alasan yang jelas.

Hal ini disampaikan Surya Paloh usai membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Dewan Pimpinan Wilayah partai NasDem NTT di Labuan Bajo, Kamis (8/5/2025).

Bacaan Lainnya

“Saya sudah katakan harus ada basic dasar apa pemakzulan itu, bukan hanya faktor suka atau tidak suka, bukan hanya faktor output kinerja saja semata – mata, (jika) ada skandal disana yang tidak bisa terbantahkan, mungkin itu (baru) kita proses ke arah pemakzulan,” ujarnya.

Menurut Surya, isu pemakzulan tanpa disertai alasan yang jelas hanya membawa dampak buruk bagi stabilitas politik maupun keamanan negara.

“Tapi kalau tidak ada hal itu, tidak ada angin, tidak ada hujan, kemudian kita usulkan pemakzulan. Saya bilang kita bukan membawa kenyamanan, ketenteraman dan kondusifnya situasi politik dalam negeri, kita mulai membuat masalah baru. Sekarang pemilu baru selesai, pikiran pikiran NasDem seperti ini, tidak menempatkan faktor suka dan tidak suka semata-mata tapi bagaimana konstitusi ini kita rawat dan jaga Bersama. Jadi kalau hanya dasarnya hanya kebencian, wah susah kita ini. Kalau menyatakan hanya aku yang paling benar dalam hidup ini orang lain semuanya salah, itu juga tidak benar menurut saya,” tukasnya.

Surya Paloh juga menekankan pentingnya membangun kesadaran publik soal adab dan moralitas bangsa yang belakangan mulai tergerus yang bisa menjadi penghambat kemajuan bangsa.

“Adab dan moral itu peradaban kita, ini memang sebagamana mestinya, satu hal yang paling patut kita harus menghadirkan budaya malu, asas kepatuhan, asas kepantasan. Kalau itu tidak hadir dalam seluruh aspek kehidupan kita berati kita belum maju. Jadi bagaimanapun pendekatannya bukan hanya secara legalitas formal, buat undang undang, mengubah undang undang kita anggap itu sudah menyelesaikan masalah, belum tentu, bangun kesadaran publik itu tidak kalah pentingnya, Nah bangun kesadaran itu kalau ada moralitas dalam diri mereka,” tutup Surya Paloh. (334)

Pos terkait