BANGLI | patrolipost.com – Kondisi jaringan irigasi di bangle hampir 96 persen rusak. Karena terbentur anggaran, pada tahun 2022 perbaikan hanya menyentuh satu daerah irigasi (DI) yakni Bangkiang Sidem, Kecamatan Tembuku.
Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Bangli, I Nyoman Eka Karya ST mengatakan perbaikan jaringan irigasi selain menggunakan dana dari APBD II juga dari pusat lewat dana DAK.
Namun untuk tahun 2022 Bangli tidak dapat anggaran dari DAK karena Kabupaten Bangli oleh pusat tidak masuk sebagai daerah prioritas. ”Pada tahun 2021 Bangli dapat DAK sebesar hampir Rp 6 miliar lebih dan tahun 2022 sudah dipastikan tidak dapat,” ungkapnya, Selasa (14/12/2021).
Kata Eka Karya karena minimnya anggaran, maka tahun 2022 hanya terakomodir satu kegiatan yakni perbaikan jaringan irigasi di daerah irigasi Bangkiangsidem, Kecamatan Tembuku. Adapun kegiatan yakni perbaikan terowongan air yang jebol setahun lalu dengan anggaran Rp 320 juta. Imbas dari jebolnya terowongan tersebut hampir 85 hektar lahan persawahan tidak dapat air.
”Sumber anggaran untuk perbaikan murni dari APBD Induk,” tegasnya.
Mantan Kabid Tata Ruang ini tidak menampik kalau kondisi jaringan irigasi hampir sebagian besar rusak. Dari panjang jaringan irigasi 143 kilometer hampir 96,83 kondisi rusak. Tingginya angka kerusakan dikarenakan hampir sebagian besar jaringan irigasi merupakan jaringan tradisional atau dari tanah.
”Karena ketersediaan anggaran perbaikan dilakukan secara bertahap dan melihat skala prioritas,” sebutnya. (750)