SEMARAPURA | patrolipost.com – Pasca kejadian adanya persoalan seorang ibu dari Nusa Penida yang terpaksa dirujuk ke Klungkung Daratan, hanya gara gara dokter di RSUD Gema Santi Nusa Penida cuti, mendapat perhatian langsung Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Menurut Bupati Suwirta, Minggu (21/3), sejatinya tidak ada yang perlu disalahkan terkait persoalan itu, namun yang perlu dilakukan ke depan adalah meningkatkan status RSUD Gema Santi Nusa Penida dari tipe D menjadi tipe C. Sehingga bisa dilakukan penambahan dokter spesialis, untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kepada warga Nusa Penida yang ingin mendapatkan perawatan maksimal.
“Pasti kami akan pikirkan sesuai kebutuhan di sana. Maka harus ditingkatkan dulu status rumah sakitnya menjadi menjadi tipe C, kemudian baru menambah jumlah SDM nya,” ujar Bupati Suwirta.
Menurutnya Pemda Klungkung sudah mengambil langkah-langkah ke arah itu untuk pembenahannya sedang dilakukan secara bertahap. Demikian juga mengenai pengadaan ambulans laut. Bupati Suwirta mengatakan terkait rencana pengadaan ambulans laut, saat ini masih terbentur anggaran, padahal sebelumnya ambulans laut itu sudah menjadi program prioritas pemerintah daerah, untuk memperlancar proses rujukan dari Nusa Penida ke Klungkung Daratan. Ia sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat, tetapi belum terealisasi.
Sejatinya sebelum adanya kondisi yang memprihatinkan tersebut, Bupati Suwirta juga sudah berupaya mencari jalan lain, dengan membuat inovasi, sehingga ketika masuk TOP 40, pusat akan memberikan DID (Dana Insentif Daerah). Anggaran DID itulah rencananya digunakan untuk pengadaan ambulans laut, seperti saat inovasi TOSS masuk inovasi TOP 40 dan DID yang didapatkan dipakai untuk membangun TOSS Center Karangdadi. Namun, belum bisa berjalan sesuai rencana, karena terjadi pandemi Covid-19.
Pihaknya masih menunggu situasi normal. Kalau sudah normal, menurutnya pengadaan satu ambulans laut tidak akan begitu sulit, dengan anggaran sekitar Rp 3 miliar lebih.
“Mengenai ambulans laut itu milik RS Grha Bakti Medika, kami akan segera buat kesepakatan dengan pihak RS ini, untuk mendukung sementara transportasi ketika ada pasien rujukan ke Klungkung Daratan Nanti akan ada kesepakatan, pada saat bagaimana ia gratis, misalnya saat emergency. Tetapi kalau memanfaatkan dengan rencana sebelumnya, tentu tidak gratis,” katanya.
Seperti diketahui adanya kasus mencuat sebelumnya, Ni Komang Mulilisa (25), seorang ibu yang mau melahiran di Nusa Penida, terpaksa harus dirujuk ke RSUD Klungkung. Sebab, saat waktu lahirannya tiba, dokter spesialis kandungan di RS Gema Santi Nusa Penida sedang cuti. Maka, ia harus dirujuk ke RSUD Klungkung, karena melihat berat bayinya, ibu ini tergolong kehamilan resiko tinggi. Namun, untuk bisa sampai ke RSUD Klungkung, ibu asal Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar ini harus membayar fasilitas Ambulans Laut dari Nusa Penida menuju RSUD Klungkung sebesar Rp 3,5 juta. (855)