BANGLI | patrolipost.com – Hujan deras yang terjadi pada Minggu (19/6/2022) malam mengakibatkan beberapa ruas jalan di Kota Bangli tergenang air. Terparah terjadi di ruas Jalan Ngurah Rai, tepatnya di depan kantor Pemkab Bangli. Ruas jalan tergenang air bercampur sampah. Tidak itu saja, sampah yang menyumbat saluran drainase mengakibatkan trotoar di depan Alun-alun Bangli ambrol.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, Putu Ganda Wijaya mengatakan pemicu melubernya air hingga ke badan jalan karena saluran drainase di sebelah Utara Patung Nara Singa penuh dengan sampah. Sejatinya pihaknya sudah sempat lakukan pengangkatan sampah di saluran drainase tersebut.
Lanjut Putu Ganda karena kurangnya kesadaran masyarakat dengan buang sampah secara sembarangan mengakibatkan saluran dranase kembali penuh sampah dan ketika turun hujan air meluber ke jalan.
”Sampah dari hulu hanyut terbawa air hujan dan akhirnya menumpuk di gorong- gorong Utara Patung Nara Singa sehingga air naik dan meluber ke jalan,” jelasnya, Senin (20/6/2022).
Kata Putu Ganda, luberan air menyebabkan ruas jalan depan Kantor Bupati dan areal seputaran Alun-alun penuh sampah dan lumpur. Selain itu tersumbatnya saluran drainase oleh sampah akibatkan trotoar di sebelah barat laut Alun-alun ambrol. Sementara untuk pembersihan pihaknya turunkan puluhan petugas .
”Untuk bersihkan luberan lumpur kami dibantu petugas Damkar dalam lakukan penyemprotan,” sebutnya.
Disinggung upaya penyadaran masyarakat tidak buang sampah di saluran drainase, pihaknya telah lakukan sosialiasi dengan menggandeng beberapa kepala dusun. ”Kami sudah koordinasi dengan Kadus Banjar Kawan dan dengan kadus yang lain,” jelas Kadis asal Banjr Tegal, Kelurahan Bebalang, Bangli ini.
Di sisi lain Kabid Bina Marga Dinas PUPR Perkim Bangli, I Wayan Lega Suprato mengatakan terkait ambrolnya trotoar di Alun-alun, pihaknya telah turunkan petugas untuk lakukan pengecekan. Penyebab ambrolnya trotoar karena saluran drainase tersumbat sampah sehingga tekanan air di bawah mengangkat trotoar. Sebetulnya di lokasi telah dipasang jaring pengaman, namun karena ada masyarakat yang mengangkat jaring pengaman tersebut, akhirnya sampah masuk ke gorong- gorong.
”Kondisi air masih genangi saluran drainase sehingga perbaikan belum bisa dilakukan, kami masih tunggu air surut,” tegasnya. (750)