SEMARAPURA | patrolipost.com – Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Kabupaten Klungkung di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan terus melakukan terobosan. Setelah mengolah sampah menjadi pellet dan mengimplementasikan pupuk kompos organik, TOSS Center kini mengembangkan pupuk cair organik dari air lindi timbunan sampah organik.
Pengembangan air lindi menjadi pupuk cair organik ditinjau Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Senin (2/5) lalu. Bupati bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana melihat lebih dekat proses fermentasi air lindi tersebut.
Kepala Bidang Sarana Prasarana, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, DLHP Klungkung, Ketut Darmawan menyebutkan air lindi adalah suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di timbunan sampah. Cairan ini sangat berbahaya dan beracun bagi lingkungan karena mengandung konsentrasi senyawa organik maupun senyawa anorganik tinggi, yang terbentuk dalam landfill (Tempat Pembuangan Akhir). Sebelum dijadikan pupuk cair, air lindi terlebih dahulu dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui komposisinya. Lalu dilakukan pemanfaatan air lindi untuk pupuk organik cair dengan fermentor Ecoenzyme. Perlakuannya yaitu 1 liter ecoenzyme dicampur dengan 50 liter air lindi. Masing-masing difermentasi selama 4 Minggu, 3 Minggu dan 2 Minggu.
“Air lindi yang diolah di TOSS didapat dari tampungan rembesan proses komposting sampah organik didalam blok blok sel penimbunan sampah organik,” sebutnya.
TOSS Center Karangdadi memang memiliki sejumlah kelebihan. Menurut Bupati Suwirta, ada dua (2) sasaran fokus yang ditangani disini yakni sampah plastik bekerjasama dengan APSI (Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia) dan sampah organik yang menghasilkan pupuk kompos (bahan penyubur tanah). Satu inovasi lagi yang kini dikembangkan adalah pupuk cair organik. Pupuk cair yang dikembangkan ini sekarang sedang dilakukan penelitian, bekerjasama dengan salah satu universitas negeri di Bali. Dengan penelitian itu, diharapkan air lindi tidak lagi terbuang dan menghasilkan pupuk berkualitas untuk meningkatkan hasil pertanian.
“Mudah-mudahan uji coba ini berhasil sehingga nanti dari hulu sampai hilir semua berfungsi,” ujar Bupati Suwirta optimis. (855)