“The Forge Gastropub & ShiShi Nightclub Bali” gunakan “BR Shield Biostatic Surface Protection” perangi Covid-19. (Ist)
DENPASAR | patrolipost.com – Sebagai salah satu grup F&B terbesar di Bali “The Forge Gastropub & ShiShi Nightclub Bali” di masa yang penuh tantangan seperti saat ini, telah menjadi prioritas utama untuk memastikan kesehatan & keselamatan para tamu, karyawan, dan penduduk pulau Bali sehubungan dengan penyebaran virus Covid-19.
“The Forge Gastropub & ShiShi Nightclub Bali” terus meningkatkan upayanya dalam memanfaatkan praktik yang lebih efektif, efisien, dan inovatif dalam memerangi pandemi ini, sembari memastikan kegiatan operasional dari usaha yang memiliki 500an orang karyawan tetap berjalan normal.
“Risiko penyebaran Covid-19 di benda dan permukaan inilah yang menjadi fokus kami pada minggu ini, dimana kami berhasil melakukan kegiatan disinfektan di kedua tempat usaha kami, The Forge GastroPub dan ShiShi Nightclub Bali, menggunakan “BR Shield Biostatic Surface Protection”, yang dianggap sebagai disinfektan yang sangat efektif dari BlueKlin Indonesia, yang berkantor pusat di Singapura,” ujar Direktur Marcom “The Forge Gastropub & ShiShi Nightclub Bali”, Rara, di Denpasar, Rabu (2/6/2021).
Menurutnya, disinfektan tradisional bekerja dengan metode satu kali, artinya hanya membunuh patogen selama proses aplikasinya, rata-rata 2- 6 menit, sehingga membutuhkan pengaplikasian ulang berkali-kali dalam interval waktu yang singkat. Sebaliknya, “BR Shield Biostatic Surface Protection” menggunakan teknologi anti-viral & anti-mikroba yang semi permanen sehingga menciptakan penghalang yang tak terlihat guna menghasilkan perlindungan aktif yang berlangsung hingga 180 hari lamanya.
Fitur Self-Disinfecting Coating yang dimilikinya menciptakan kondisi yang tidak ramah bagi mikroorganisme sehingga akan menghambat pertumbuhannya – baik dalam keadaan kering maupun setelah pembersihan berulang. Hal ini menjamin perlindungan 24 jam selama periode 180 hari, dimana secara signifikan akan mengurangi risiko kontaminasi silang dari semua permukaan di tempat kami seperti meja, kursi, sofa, bar, lantai, dll.
Selain itu, sesuai dengan inisiatif berkelanjutan pihaknya menghindari penyebaran Covid-19, seluruh 500an karyawan yang ada telah menjalani Program Vaksinasi Pertama menggunakan AstraZeneca pada bulan Juni 2021, diikuti dengan dosis kedua pada bulan Agustus 2021.
Pihaknya juga senantiasa mengaplikasikan Standard Operating Procedure (SOP) pencegahan COVID-19 di semua tempat usaha kami dan akan terus memberlakukannya. Setiap kali tamu masuk, mereka diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan wastafel yang berada di luar dengan sabun dan air bersih mengalir.
“Mereka juga harus menjalani pemeriksaan suhu dengan alat thermogun dan menggunakan hand sanitizer sebelum akhirnya memasuki tempat kami,” jelasnya, seraya berkomitmen untuk menerapkan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan bahwa karyawan dan pelanggannya terlindungi dengan baik selama pandemi ini, sembari memberikan layanan kuliner dan hospitality terbaik di Bali.
Sementara itu Ida Bagus Agung Partha Adnyana, selaku Ketua Bali Tourism Board (BTB) ikut menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif keselamatan & kesehatan Covid-19 yang dilakukan The Forge dan ShiShi Bali.
“Kami menyambut secara positif berbagai inisiatif yang luar biasa dari The Forge dan ShiShi Bali dalam melakukan semua upaya yang diperlukan untuk terus menghindari penyebaran COVID-19 di Bali. Kami yakin hal ini akan menciptakan rasa percaya diri di antara komunitas ekspatriat dan turis domestik untuk mengunjungi tempat mereka dan alangkah baiknya jika hal ini turut diikuti oleh tempat usaha lainnya di Bali. Hal ini juga sejalan dengan upaya berkelanjutan Pemerintah Bali untuk menjaga penduduk dan wisatawannya agar tetap aman dengan memastikan usaha pariwisata terus menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” sebut Gus Agung begitu kerap disapa.
Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus Covid-19 menyebar melalui dua cara. Pertama, melalui kontak langsung melalui droplet mulut dan hidung, yang dapat dihindari dengan menggunakan masker dan menjaga jarak. Kedua, melalui kontak tidak langsung dengan menyentuh benda dan permukaan yang terkontaminasi – biasa terjadi di tempat dengan lalu lintas pengunjung yang tinggi seperti restoran, bandara, transportasi umum, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dll. (wie)