Tingkatkan Pelayanan, BTNK Terapkan E-tiketing Masuk Taman Nasional Komodo

aplikasi tnk
Sosialisasi dan Uji Fungsional Aplikasi Si Ora yang digelar di Ballroom Zasgo Mart, Kamis (16/1/2025). (afri)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Balai Taman Nasional Komodo atau BTNK mengumumkan penggunaan aplikasi Si Ora sebagai sarana tiketing menuju Taman Nasional Komodo (TNK). Penggunaan aplikasi ini mulai diterapkan Jumat, 17 Januari 2025.

Dalam Sosialisasi dan Uji Fungsional Aplikasi Si Ora yang digelar di Ballroom Zasgo Mart, Kamis (16/1/2025) yang juga dihadiri para pelaku usaha Pariwisata ini, Kepala BTNK Hendrikus Rani Diga menyebutkan Si Ora adalah sebuah sistem informasi yang memadukan segala kebutuhan pengelolaan. Salah satunya itu adalah terkait dengan E tiketing untuk memudahkan wisatawan ke TNK untuk melakukan reservasi dan pembayaran tiket secara online.

Bacaan Lainnya

“Untuk (aplikasi) Si Ora tidak hanya terkait e-tiketing saja tetapi di situ ada berbagai fitur pengelolaan Taman Nasional termasuk manajemen zonasi, mapping, kemudian termasuk Do dan Dont’s -nya termasuk informasi-informasi terkait dengan daya tarik wisata yang ada di TNK dan juga menggunakan berbagai Bahasa. Lebih dari 50 bahasa yang akan digunakan dalam aplikasi,” ujar Hendrikus.

Hendrikus menyebut penerapan aplikasi Si Ora bertujuan untuk memudahkan wisatawan saat berkunjung ke TNK. Para pengunjung nantinya tidak harus datang terlebih dahulu ke kawasan TNK untuk membeli tiket aktivitas wisata seperti sebelum – sebelumnya, namun bisa me-reservasi atau memesan tiket masuknya dari mana saja sebelum datang ke TNK.

“Kalau sekarang pemesanan tiket bisa dilakukan di mana saja dan ketika mereka ke TNK mereka sudah bisa mendapatkan informasi pendahuluan di aplikasi tersebut. Apa yang tidak boleh, apa yang boleh, apa saja daya tarik wisata bisa merencanakan perjalanan kemudian lebih sederhana. Kan kalau dulu setiap kegiatan ada tiketnya masing masing sekarang hanya satu QR code untuk pembayaran secara total walaupun dia ada banyak kegiatan. Jadi hanya satu tiket,” tutur Hendrikus.

Selain itu, penggunaan aplikasi Si Ora juga nantinya akan memudahkan sistem pendataan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo secara real time.

Selain itu, ke depannya, penerapan aplikasi Si Ora juga akan mendukung terciptanya penerapan daya dukung dan daya tampung dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

“Ke depannya kita akan menerapkan carrying capacity juga untuk masing masing destinasi, karena biar bagaimana pun ini kawasan konservasi tidak seperti kawasan kawasan pada umumnya. Dengan instrumen ini justru lebih mudah kita menerapkan carrying capacity atau daya dukung kawasan tapi belum dilakukan untuk saat ini. Itu nanti dalam pengembangan ini kita akan secara bertahap menuju kepada pengelolaan TNK yang ideal,” jelas Hendrikus.

Hendrikus menyampaikan aplikasi Si Ora secara efektif mulai diberlakukan pada Jumat (17/1/2025). Namun ia juga menyebutkan, pembelian tiket secara manual masih akan tetap dilayani hinggah 31 Januari 2025.

“Efektif diterapkan mulai besok. Kita mengimbau karena dalam program 100 hari Menteri Kehutanan semua kawasan konservasi yang menjadi daerah tujuan wisata diharapkan sudah menerapkan e-tiketing. Tidak perlu tiket manual. Tapi ini kan masih masa transisi sehingga kita mencoba masih untuk memberlakukan yang manual.”

Dia menambahkan, karena ini harus dalam masa 100 harinya Kementerian Kehutanan maka diharapakan tanggal 31 Januari diharapkan semua harus sudah menggunakan aplikasi, karena ini sebenarnya sistem pembayarannya saja, artinya tidak ada dampak apa apa. (334)

Pos terkait