BANGLI | patrolipost.com – Berbagai atraksi budaya ditampilkan dalam ajang Penglipuran Vilage Festival (PVF). Salah satunya tradisi megibung di rurunge (makan bersama di jalan), Senin (12/12) malam hari.
Tradisi megibung di rurunge dengan mengambil tempat jalan utama desa Penglipuran diikuti seluruh warga Desa Penglipuran. Nampak hadir dalam tradisi megibung di rurunge, Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar.
Wakil Bupati asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani ini ikut menikmati santap malam megibung, dengan menu nasi, lawar dan sate lilit yang merupakan hasil olahan warga setempat.
Kelian Banjar Adat Penglipuran I Wayan Agustina mengatakan megibung digelar serangkaian PVF dan bertujuan sebagai bentuk pelestarian budaya warisan para tetua Desa Penglipuran, dan walaupun zaman telah berubah tradisi ini masih tetap bertahan.
“Megibung sudah dilakukan dari zaman dahulu. Biasanya dilaksanakan dalam upacara adat dan keagamaan. Megibung tahun ini menjadi spesial karena kegiatan ini untuk pertama kalinya dimasukkan dalam agenda Penglipuran Village Festival,” sebutnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat mengedukasi generasi muda dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal. Selain itu memupuk rasa persatuan dan kebersamaan antar warga.
“Kegiatan ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada alam semesta serta kepada Tuhan atas kelimpahan berkah yang telah diberikan, sebagai implementasi dari konsep Tri Hita Karana,” jelasnya.
Sementara Wabup Bangli I Wayan Diar, menyampaikan apresiasi kepada warga Desa Penglipuran, karena setiap tahunnya telah sukses menyelenggarakan Penglipuran Village Festival. Meski Penglipuran sudah dikenal wisatawan Internasional, namun masih tetap mempertahankan budaya dan kearifan lokalnya. Pihaknya berharap agar kegiatan tersebut dapat dipertahankan.
“Filosofi yang terkandung di dalam teradisi megibung adalah konsep kebersamaan yang tidak memandang status sosial dan ekonomi, duduk sama rendah berdiri sama tinggi,” ungkap Wabup dari PDI-P ini.
Sebut Wayan Diar, Pemerintah Kabupaten Bangli akan selalu mendukung upaya-upaya pelestarian budaya seperti ini di Desa Tradisional Penglipuran.
”Tradisi megibung yang digelar hari ini bisa sebagai media promosi yang dapat menarik lebih banyak lagi minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran,” kata Wayan Diar. (750)