NEGARA | patrolipost.com – Manuver politik memasuki tahap pencalonan Pilkada Jembrana 2020 mulai mengencang. Kini tujuh parpol di Jembrana telah membentuk Koalisi Jembrana Maju untuk ‘mengeroyok’ PDI P sebagai partai pemenang pemilu di Jembrana. Namun baik Koalisi Jembrana Maju maupun PDI P sendiri hingga kini belum menelorkan nama Calon Bupati Jembrana perode 2022-2027.
Kesepakatan pembentukan koalisi dengan nama Koaliasi Jembrana Maju ini terungkap dalam rapat ketujuh pimpinan parpol di Sekretatiat DPD II Golkar Jembrana, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (1/12) malam. Koalisi ini beranggotakan tujuh parpol di Kabupaten Jembrana, yang terdiri dari empat parpol yang memperoleh kursi di DPRD Jembrana, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKB, serta tiga parpol non parlemen, yakni NasDem, PKS, dan Perindo.
Ketujuh pimpinan parpol ini sepakat menandatangani pembentukan koaliasi untuk tarung dalam Pilkada Jembrana 2020. Untuk sementara sebelum adanya calon bupati yang akan diusung, koalisi ini dipimpin oleh Ketua DPD Golkar Jembrana, I Made Suardana.
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotan dan Kaderisasi (OKK) DPD Golkar Jembrana, Nyoman Birawan, Senin (2/12) mengatakan penandatanganan Koliasi Jembrana Maju tersebut dihadiri langsung Ketua dan Sekretaris masing-masing parpol.
“Seluruh parpol yang sudah menadatangani koalisi, ini juga sudah mendapat restu dari induk partai mereka,” ujar pria yang akrab disapa Mang Be ini.
Menurutnya Koalisi Jembrana Maju ini akan dideklarasikan di akhir bulan Desember ini dan belum ada calon yang diusung. “Belum sampai pada calon yang akan diusung. Pendaftaran kan sekarang masih berlangsung di masing-masing parpol. Belum semua selesai penjaringan. Nanti setelah deklarasi, baru akan dimatangkan untuk calonnya,” ungkapnya.
Golkar sendiri baru akan menutup pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, Rabu (11/12) mendatang. Hingga Senin (2/12) diakuinya sudah ada 3 tokoh luar Golkar yang telah mengambil formulir pendaftaran, yakni H Nasrun dari PKB, I Nengah Tamba dari Demokrat, dan Komang Adiyasa dari Hanura.
“Untuk partai lain, seperti PKB yang punya 2 kursi di DPRD Jembrana, juga masih tetap kami ajak komunikasi. Tetapi sementara, dari PKB belum memutuskan, karena masih perlu rapat,” ujarnya.
Sementara Ketua DPC PKB Jembrana H Muhamad Yunus menyatakan pihaknya mengaku belum rapat dengan jajaran pengurus DPC serta PAC di masing-masing kecamatan sehingga belum dapat memutuskan bergabungan dalam Koalisi Jembrana Maju ini.
“Rapatnya kemungkinan akhir Desember. Karena bulan ini, teman-teman di PAC juga ada kegiatan Maulid Nabi. Tapi saya juga sudah minta agar sekalian menyerap aspirasi untuk Pilkada dan disampaikan saat rapat DPC nanti,” ungkapnya.
Menanggapi pembentukan koalisi tujuh partai tersebut, Ketua DPC PDI P, I Made Kembang Hartawan menilai sebagai hal yang wajar dalam era demokrasi. Namun PDI P sendiri menurutnya lebih memilih berkoalisi dengan rakyat, bukan lobi-lobi antar parpol.
“Mereka berkoalisi antar partai, kami PDIP berkoalisi dengan rakyat. Kami di PDIP tetap fokus kerja dan berbuat untuk rakyat. Kita tunggu saja dari DPP. Yang pasti kita siap menangkan calon di PDIP bersama rakyat,” ujar Wakil Bupati Jembrana ini. (571)