Berkah dari Momen Pilkada, Puluhan Warga Jembrana Jadi Tenaga Sorlip Kertas Suara

1 tenaga sorlip
Warga dari berbagai desa/kelurahan di Negara mendapat berkah dari tahapan Pilkada dengan menjadi tenaga Sorlip kertas surat suara Pilgub Bali dan Pilbup Jembrana. (ist)

NEGARA | patrolipost.com – Ada benarnya perhelatan politik seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kini tahapannya tengah bergulir disebut sebagai sebuah pesta. Banyak orang yang juga mendapat berkah dalam pesta-pesta demokrasi seperti saat ini. Seperti halnya puluhan warga yang kini diupah untuk menyortir dan melipat (Sorlip) kertas surat suara.

Mendekati hari pemungutan suara Pilkada 2024, aktifitas di gedung eks Damuh Resto kini tampak semakin sibuk. Gedung di bilangan Jalan Sandat Kelurahan Baler Bale Agung, Negara ini memang sejak awal dijadikan Gudang Logistik oleh KPU Kabupaten Jembrana. Padatnya aktifitas di Gudang Logistik ini semakin terasa setelah kertas surat suara Pilkada tiba dari percetakan Senin (28/10/2024) siang.

Bacaan Lainnya

Kesibukan semakin tampak Selasa (29/9) pagi. Selain belasan personel Kepolisian yang berjaga, puluhan warga tampak memadati gedung ini. Selasa kemarin memang awal dimulainya sortir lipat (Sorlip) kertas surat suara. Puluhan warga dari berbagai desa/kelurahan yang sejak pagi datang ke gedung ini merupakan tenaga yang dibayar untuk Sorlip kertas surat suara Pilkada.

Ada 40 orang yang dipekerjakan untuk Sorlip kertas surat suara KPU. Tenaga Sorlip ini didominasi oleh para wanita. Layaknya memasuki gudang sebuah industri, seperti Sorlip pemilu dan pemilihan sebelum-sebelumnya, para tenaga Sorlip ini menjalani pemeriksaan badan serta menyerahkan KTP sebelum memasuk gudang. Saat beraktifitas di dalam gudang, mereka juga diawasi secara ketat.

Mereka mulai bekerja setiap harinya dari pukul 08.00 Wita dan berakhir setelah pukul 17.00 Wita. Informasi yang diperoleh dari petugas di gudang ini, berdasarkan perhitungan 2 persen dari DPT sebanyak 244.978 pemilih, ada masing-masing 251.327 lembar kertas suara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana yang mereka garap

Mereka diberikan upah Rp 100 perlembar kertas surat suara yang dilipat. Sorlip ini ditarget tuntas dalam waktu sepekan ke depan.

Ni Wayan Sudani (48) asal Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Mendoyo mengaku baru pertamakali jadi tenaga Sorlip. “Harus teliti karena isi mengecek, tapi harus cepat biar banyak dapat lipatnya,” ujar ibu rumah tangga ini yang sehari-hari sebagai perajin batok kelapa ini.

Kebanyakan tenaga Sorlip ini memang sudah berpengalaman. Seperti Ni Komang Ayu Mahyuni (38) asal Lingkungan Ijogading, Kelurahan Banjar Tengah, Negara. Ibu rumah tangga ini mengaku sudah terbiasa Sorlip.

“Pertama saat Pipres 2014. Daripada bengong di rumah, ada tambahan. Sehari bisa dapat 1 dus, cuma capek duduk saja dan harus teliti. Pemilu lalu dapat Rp 2 juta lebih,” tuturnya.

Setelah pukul 17.00 Wita, sejumlah tenaga sorlip ini mulai keluar ruangan. Mereka mengantre untuk menjalani pemeriksaan dan mengambil KTP. Gusti Ketut Catur (45) berada di barisan terdepan. Warga Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah ini juga mengaku sudah berpengalaman jadi tenaga sorlip. “Saya sudah sering ikut sampai lupa kapan pertamakalinya,” ujar buruh harian ini.

Ia bersama rekan-rekannya mengaku dalam sehari bisa menuntaskan dua dus yang isinya masing-masing 2 ribu lembar. “Memang seperti sebelum-sebelumnya rata-rata setiap harinya dapat 2 dus. Memang mengejar biar dapat banyak tapi harus teliti mengecek ada rusak atau cacat. Mungkin ini kesempatan sebagai rakyat  ikut berpartisipasi menyukseskan pesta demokrasi,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris KPU Kabupaten Jembrana I Gusti Putu Ardani mengaku yang kini lebih awal disortir adalah kertas surat suara Pilgub. Pihaknya mengaku akan mengevaluasi progres Sorlip. “Bisa kami tambah tenaganya karena mengejar waktu juga. Kalau kerusakan hari pertama belum ditemukan. Nanti finalnya setelah masuk sampul. Berapa kerusakan dan kekurangan akan dimohonkan lagi,” jelasnya.

Sedangkan Ketua KPU Kabupaten Jembrana I Ketut Adi Sanjaya mengakui banyak dari tahapan Pilkada yang memang membutuhkan keterlibatan tenaga Masyarakat. “Banyak warga yang terlibat mulai jadi pelaksana, sampai nanti pada proses distribusi logistik ke TPS dan memang itu sudah ada anggarannya. Mungkin ini salah satu dampak positif pemilihan yang bisa dirasakan masyarakat,” tandasnya. (571)

Pos terkait