Tujuh Penghulu Baru Pasukuan Simabu Sulit Air Diarak Keliling Nagari

batagak penghulu
Bungo Sirih mengiringi 7 penghulu berkeliling nagari serta moment kegiatan di atas rumah gadang. (ist)

SOLOK | patrolipost.com – Prosesi batagak gala penghulu di Nagari Sulit Air Kabupaten Solok, Sumatera Barat memasuki tahap ‘bararak’ (parade) pada Rabu (2/7/2025). Sedikitnya 40 bungo sirih, ratusan bundo kandung, ninik mamak, sumando, bako-baki berjalan kaki keliling nagari diiringi tabuah dan talempong.

Ratusan masyarakat tumpah ruah di sepanjang rute yang dilalui yakni dari rumah gadang Simabu Ilie Guguk Rayo menuju Gontiang, kemudian berbalik ke Koto Tuo, Gando dan berakhir di tempat star. Selanjutnya para peserta berarak menaiki rumah gadang mengisi acara malewa gala serta makan bersama.

“Ini merupakan event batagak gala penghulu terbesar yang dilaksanakan di Sulit Air. Ada tujuh penghulu yang diarak keliling nagari oleh kaum pasukuan Simabu, para mondo, sumandan dan bako-baki,” ujar Ketua Pelaksana Drs Ahmad Purnama.

Dalam sambutannya, anggota DPRD Solok dua periode ini mengucapkan terima kasih kepada para perantau yang turut meramaikan acara tersebut. Rangkaian acara batagak penghulu, mulai dari perundingan di masing-masing kaum, mengisi adat, perundingan tingkat suku, mengisi pencakauan sampai berarak membuat Nagari Sulit Air ‘hidup’ dan semarak.

Tujuh penghulu yang dikukuhkan dalam prosesi mengisi pancakauan, Selasa (30/7/2025) malam masing-masing 3 Datuk Ninik dan 4 Datuk Andiko. Datuk Ninik masing-masing Datuk Suku Muhammad Rafik SSIT MM Dt Rajo Kuaso, Datuk Ninik Dt Marajo Prof Dr Nuradli Rizwan Shah, Dt Hulu Balang Armaidi Dt Rajo Batuah.

Berikutnya Datuk Andiko masing-masing: Mulyadi Datuk Perhimpunan Andiko Kutie Anyie, DR Charles Simabura SH MH, Datuk Pono Marajo, Effendi Datuk Penghulu Sutan, Risky Risman SE Datuk Lenggang Marajo.

Datuk Suku Simabu Muhammad Rafik SSIT MM Dt Rajo Kuaso mengharapkan dengan pengukuhan 7 penghulu yang rata-rata berusia muda ini diharapkan bisa memberi energi baru terhadap pelaksanaan adat di Nagari Sulit Air. Para penghulu baru diharapkan bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, sebab banyak persoalan adat maupun masalah sosial yang harus diselesaikan menghadapi era globalisasi saat ini.

“Insya Allah kami akan melakukan terobosan-terobosan baru, termasuk program-program perbaikan ekonomi masyarakat, terutama yang berada di Kampung Halaman. Khusus untuk Pesukuan Simabu, kami akan mengelola sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan kaum agar menjadi lebih baik,” ujarnya. (rls)

Pos terkait