KUPANG | patrolipost.com – Badai Siklon Tropis Seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu 4 April lalu masih meninggalkan trauma di hati warga Kupang. Sedikitnya 172 warga di Manutapen, Kota Kupang memilih mengungsi ke gereja. Rumah mereka banyak yang mengalami rusak berat, sehingga belum bisa pulang dan menetap apalagi mereka berasal dari keluarga prasejahtera.
Ketua Majelis GMIT Eden Kisbaki, Pendeta Evelien W Lewaherilla mengatakan, warga yang mengungsi di gereja berjumlah 172 jiwa dari 40 kepala keluarga. Mereka sudah menginap dari Senin (5/4) subuh hingga sekarang, Sabtu (10/4/2021).
“Warga yang belum pulang ke rumahnya karena memang belum layak untuk ditempati. Mereka ini merupakan warga-warga yang masuk dalam prasejahtera, untuk finansial juga mereka belum mampu untuk memperbaiki rumahnya,” kata Evelien, seperti diberitakan merdeka.com, Sabtu (9/4/2021).
Evelien menambahkan, gereja Eden Kisbaki akan tetap dibuka sebagai lokasi penampungan sementara. “Kami tetap membuka posko untuk tiga kali makan bagi warga yang sementara mengungsi, maupun sudah kembali ke rumahnya. Untuk bantuan yang diberikan oleh Polres Kupang Kota ini merupakan bantuan pertama sehingga kami ucapkan terima kasih kepada pihak Kepolisian,” ucapnya.
Polres Dirikan Dapur Umum
Melihat keterbatasan yang dialami gereja dalam menangani warga yang mengungsi, Polres Kupang Kota bekerja sama dengan Satuan Brimob Polda NTT menerjunkan satu unit mobil dapur umum lapangan. Selain menyediakan dapur umum, polisi juga memberikan bantuan sembako dan satu unit genset untuk menambah penerangan, serta pelayanan kesehatan dari Biddokes Polda Nusa Tenggara Timur.
Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana T Binti mengungkapkan, bantuan ini merupakan tanggap bencana yang diberikan oleh Polres Kupang Kota bekerja sama dengan Satuan Brimob, karenakan terdapat 172 jiwa yang terdampak bencana badai siklon tropis seroja.
Menurut Satrya, dapur umum lapangan setiap hari akan melayani warga dengan menyediakan lebih dari 200 porsi makan.
“Untuk dapur umum lapangan akan tetap melayani warga yang mengungsi sementara di gereja ini, sampai situasi kembali normal. Kami juga sudah mengecek terdapat balita yang sakit, sehingga membutuhkan perawatan dan akan kami bawa ke RS Bhayangkara Titus Uly Kupang,” bebernya.(*/807)