Waduh! 13 Remaja di Kintamani Bullying Orang dengan Keterbelakangan Mental

bullying
Suasana mediasi antara pihak pelaku dengan pihak keluarga korban. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Seorang warga Banjar/Desa Bantang Kecamatan Kintamani berinisial I Nyoman Y (37) dengan keterbelakangan mental menjadi korban bullying (perundungan) 13 remaja. Peristiwa yang terjadi Senin (24/2/2025) viral di media sosial (Mendos) dan telah ditangani Polsek Kintamani.

Kanit Reskrim Polsek Kintamani Iptu I Putu Asmara Putra saat dikonfirmasi Sabtu (1/3/2025) membenarkan adanya kejadian tersebut. Mengetahui beredarnya video aksi perundungan tersebut langsung disikapi petugas dengan melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat.

Bacaan Lainnya

Hasil kordinasi diketahui ternyata korban perundungan adalah I Nyoman Y yang mengalami keterbelakangan mental. Sementara pelakunya sebanyak 13 orang remaja masih di bawah umur yakni: I KM (16), I KE (16), I PA (14), PG (17), I PW (13), I PJ (15), I KJ (14), I KA (17), I KA (15), I WS (15), IGG (14), I KA (14) dan I KAM (13). Semua remaja ini berasal dari Banjar/Desa Bantang Kintamani.

Disinggung terkait kronologis kejadian, kata Iptu Asmara Putra bermula pada Senin (24/2/2025) berlangsung kegiatan Bulan Bahasa bertempat Balai Banjar Desa Bantang. Sekira pukul 16.00 Wita kegiatan selesai. Beberapa anak-anak yang masih berada di seputaran balai banjar diminta untuk bersih-bersih dan mengembalikan meja.

”Karena situasi hujan, anak-anak menghidupkan musik dengan menggunakan sound system, mendengar alunan musik beberapa anak-anak berjoged,” ujar Iptu Asmara Putra.

Lanjut Iptu Asmara Putra saat anak-anak asyik berjoged datang korban I Nyoman Y. Kemudian korban ikut bersama berjoged dengan 13 anak tersebut. Pada saat berjoget inilah terjadi aksi perundungan yang dilakukan 13 anak-anak tersebut.

Sementara terkait kejadian tersebut, kata Iptu Asmara Putra telah dilakukan mediasi yang difasilitasi perangkat desa Bantang. Dalam mediasi para pelaku yang masih dibawah umur didampingi oleh masing- masing orangtua dan korban didampingi pihak keluarga.

”Dari hasil mediasi disepakati bahwa kedua belah pihak sepakat menyelesaikan permasalah tersebut secara ke keluargaan,” tegas Iptu Asmara Putra. (750)

Pos terkait