GIANYAR | patrolipost.com – Kasus penganiayaan pelajar putri oleh anggota kelompok remaja putri kembali mencoreng Bumi Seni Gianyar. Penganiayaan terjadi di jalan menuju Pura Dalem Kemenuh, Sukawati, Rabu (26/6) terekam video dan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 22 detik itu, terlihat korban minta maaf, tapi disiram dengan air got oleh pelaku. Bahkan korban dipaksa bersujud serta dianiaya oleh pelaku dan 2 temannya.
Kasus penganiayaan remaja putri ini mirip dengan kasus penganiayaan seorang siswi SMK oleh dua anak punk di Ubud November 2018 lalu. Hanya saja pelaku yang terekam dalam video kali ini hanya seorang dan ditonton serta direkam oleh 2 rekan pelaku. Ada dua rekaman video yang beredar dan diduga berkaitan. Saat penganiayaan yang lebih awal viral, serta video lain yang menunjukkan pelaku dan rekan-rekannya bernyanyi-nyanyi sambil merokok di lokasi yang sama.
Dalam rekaman video yang menuai sorotan netizen ini durasinya sekitar 22 detik. Korban yang teridentifikasi bernama Komang AR (16), asal Banjar Palak, Sukawati, pakaiannya sudah basah dipaksa agar bersujud di hadapan pelaku utama atas nama AG (17), asal Desa Ketewel, Sukawati.
Korban pun menurut sembari meminta maaf. Namun sayang, usai bersujud dan meminta maaf, korban didorong pelaku sampai jatuh ke aspal.
“Yang mendorong itu adalah siswa kelas XI di salah satu SMK di Sukawati. Sementara korban baru saja lulus dari salah satu SMP swasta di Sukawati,” ujar salah seorang remaja di Sukawati yang enggan namanya disebut.
Kanitreskrim Polsek Sukawati Iptu IGN Jaya Winangun seizin Kapolsek AKP Suryadi dikonfirmasi, Kamis (27/6) menyebutkan, pihaknya sudah mengamankan tiga orang remaja putri yang terlibat dalam video tersebut. Selain pelaku atas nama AG (17) asal Desa Ketewel, Sukawati, juga diamankan DSK (16), asal Desa Lodtunduh, Ubud dan VNA (17) asal Desa Batubulan Kangin, yang semuanya masih berstatus pelajar.
“Pelaku utama sempat tidak pulang ke rumahnya sejak video itu viral. Namun akhirnya berhasil kita temui di rumahnya,” ungkap Jaya Winangun.
Berawal dari video viral itu, jajarannya Unit Reskrim Polsek Sukawati langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan dan sampai para pelaku teridentifikasi. Setelah diinterogasi berkembang pada dua pelaku lainnya. Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui telah melakukan pengeroyokan terhadap korban lantaran cemburu. Karena seorang cowok ini sama-sama memiliki kedekatan dengan korban dan pelaku.
Tidak terima dinomorduakan, pelaku lantas mencari korban ke rumah dan mengajak keluar ke TKP untuk membicarakan permasalahan antara mereka berdua. Namun setelah tiba di lokasi ternyata, sudah ada 2 orang teman pelaku yang menunggu di sana. Kedua teman pelaku itu lantas memaksa korban untuk meminta maaf kepada pelaku dan melakukan penganiayaan.
“Selain disiram dengan air got, korban juga mengalami sejumlah luka cakar pada bagian wajah, leher dan tangan kanan,” jelasnya.
Atas kejadian itu, korban Ni Komang AR memilih mengurung diri dalam kamar. Pihak keluarga, menyebutkan, korban mengalami trauma berat pasca kejadian itu hingga tidak mau makan.
Keluarganya pun tidak menyangka korban yang sehariannya polos sampai terlibat masalah hingga dikeroyok.
“Adik saya pulang diantar temannya. Kami kaget melihat dia dengan kondisi berantakan. Pakaiannya basah dan bau, sedangkan wajahnya luka-luka,” terang kakak korban, Ni Wayan D.
Mendapati kondisi korban seperti itu, pihak keluarga lantas korban diajak ke rumah pelaku di kawasan Desa Ketewel, setelah itu melaporkan kasus ini ke polisi.
“Kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian. Kami harap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya dan tidak lagi terjadi kasus seperti ini,” pungkasnya. (ata)