BANGLI | patrolipost.com – Warga Banjar Paketan, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Bangli geger menyusul ditemukanya, I Nyoman Serangan (60) dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamarnya. Saat ditemukan kondisi jenazah sudah mengeluarkan bau busuk. Dugaan sementara suami dari Ni Ketut Ciri (49) meninggal karena serangan jantung.
Dari informasi di lapangan, Rabu (9/10) sekitar pukul 19.30 Wita pulang dari warungnya, Ketut Ciri bermaksud menghidupkan lampu di rumahnya. Setelah itu, Ketut Ciri berniat menemui suaminya. Namun saat dicek di kamar ternyata pintunya terkunci.
Ketut Ciri mengira suami sedang keluar rumah. Selanjutnya, ibu tiga anak ini kembali ke warungnya untuk istirahat. “Istrinya lebih sering tidur di warung, karena kewalahan naik turun dari warung menuju rumahnya. Posisi rumah agak di bawah, jaraknya sekitar 15 meter dari lokasi warung,” ungkap sumber di kepolisian.
Kemudian, pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 Wita, Ketut Ciri kembali ke rumah. Kembali dia mengecek kamar suaminya, tapi pintu kamar masih terkunci. Ketika itu, Ketut Ciri mencium bau busuk yang bersumber dari kamar suaminya.
Karena curiga Ketut Ciri kemudian meminta bantuan pada tetangga untuk mengecek sumber bau tersebut. Setelah pintu kamar berhasil dibuka didapati Nyoman Serangan sudah meninggal dengan kondisi tubuh membengkak dan mengeluarkan bau busuk.
Penemuan tersebut akhirnya dilaporkan kepada pihak berwajib. Pihak kepolisian bersama tim medis Puskemas Kintamani II langsung melakukan pemeriksaan. Sementara itu, dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis Puskesmas, Gusti AA Putri Yanthi, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh Nyoman Serangan. Melihat kondisi jenazah, diperkirakan Nyoman Serangan sudah meninggal tiga hari dari waktu ditemukan.
Sementara Perbekel Sukawana I Ketut Nonog saat dikonfirmasi terkait penemuan mayat, pihaknya membenarkan jika salah satu warganya yakni Nyoman Serangan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di kamarnya . “Saya baru tau setelah ada yang menghubungi, sementara untuk proses penguburan kami sendiri belum mendapat informasi lebih lanjut,” ujarnya singkat. (750)