NGADA | patrolipost.com – Rangkaian kegiatan Wolobobo Ngada Festival (WNF) 2022 turut menawarkan atraksi wisata baru. Melalui Wolobobo Culture Camp yang dilaksanakan pada hari pertama festival, kegiatan perkemahan yang dilaksanakan di Punggung Kawah 1 Wolobobo diisi dengan Wolobobo Mountain Walk yang diikuti lebih dari 300 peserta dan dibuka langsung oleh Bupati Ngada Andreas Paru.
Tidak hanya membuka kegiatan, Bupati Andreas juga turut memimpin kegiatan Mountain Walk dengan menyusuri bukit, lembah, dan hutan sejauh 10 KM. Tidak saja memberi tantangan bagi peserta dalam perjalanan ini juga, para peserta disuguhi oleh atraksi budaya dan kuliner di rest area dan tentu saja pemandangan melihat indahnya Gunung Inerie dan Hutan Bambu.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ngada juga mengajak semua peserta untuk menikmati suguhan alam, budaya, dan berbagai pangan lokal selama perjalanan menuju garis finish di Langa Gedha, salah satu Kampung Tradisional yang terdapat di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT.
“Dalam perjalanan ini kita juga bisa berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Ada tenun, ada kopi, dan ada pangan lokal. Jangan lupa untuk berbelanja. Selain itu, manfaatkan momentum ini untuk mempromosikan Wolobobo,” ucap Bupati Ngada.
Shana Fatina, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores yang turut ambil bagian dalam Wolobobo Mountain Walk menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Ngada. Shana juga menyampaikan bahwa apa yang disajikan dalam Wolobobo Mountain Walk dapat sekaligus menjadi acuan bagi para traveler untuk merancang perjalanannya saat berada di Flores.
“Wolobobo Ngada Festival ini akan juga menjadi acuan bagi teman-teman yang mau mengeksplor Flores. Salah satunya bahwa dia bisa menjelajahi Ngada dalam sebuah festival, activity sport tourismnya, culture walknya, mountain walknya dan juga produk unggulan Ngada seperti kopi, tenun dan bambu,” lanjut Shana.
Kegiatan yang melibatkan kolaborasi 3 komunitas anak muda lokal setempat, yaitu Langa Tracking Community, Pokdarwis, dan Jagatnata, yang juga berperan sebagai guide ini membawa para peserta melewati melewati 3 check point.
Dimulai dari starting point di Bukit Wolobobo, para peserta menyusuri Tiga Kawah di kawasan Wolobobo (Kawah Su’a, Kawah Wae Rua, Kawah Ana Siu/Piri). Selain itu, peserta juga dibawa menyusuri Hutan Eucalyptus, hutan kopi Arabika dan kebun Jahe, Hutan Bambu, dan perkampungan tradisional, yaitu Kampung Bomari, Kampung Bomuzi, dan berakhir di Kampung Langa Gedha yang merupakan titik final Mountain Walk, dimana penyerahan medali kepada pemenang diberikan.
Selama aktivitas Mountain Walk di berbagai titik juga disiapkan ambulans dan kendaraan operasional lainnya, serta para petugas medis yang berjaga-jaga guna mengantisipasi adanya para peserta yang mengalami gangguan kesehatan atau tidak mampu meneruskan aktivitas perjalanannya karena jatuh atau kelelahan.
Berbagai suguhan atraksi budaya seperti edukasi alam selama perjalanan, atraksi tenun, pengolahan kopi arabika, Tarian Ja’i, dan beberapa permainan tradisional lainnya seperti Main Watu (permainan batu), dan Wela Maka (permainan lempar gasing) disajikan. Perjalanan sejauh 10 KM yang dimulai pukul 6 pagi hingga 1 siang tersebut juga menjadi lebih menarik karena ada atraksi pacuan kuda Bajawa yang dipawangi anak-anak muda Wolobobo. (334)