Wujudkan Harmonisasi Keberagaman, Agung Rai Wirajaya Gandeng Lembaga Kajian dan Penelitian Peradah Serahkan Bantuan PSBI ke Umat Muslim di Bali

whatsapp image 2023 06 30 at 06.43.36
Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. (foto/pp)

DENPASAR | patrolipost.com – Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM., Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Lembaga Kajian dan Penelitian Peradah, menyerahkan 2.000 paket sembako melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Wantilan Pura Kahyangan Setra Ageng Peguyangan, Denpasar, Kamis (29/6/2023).

Terlaksananya kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari proposal permohonan bantuan peringatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1444 Hijriah Lembaga Kajian dan Penelitian Peradah kepada Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang difasilitasi Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM.

Bacaan Lainnya

Rai Wirajaya menyatakan bahwa bantuan ini bertujuan tidak hanya untuk menjalin silahturahmi dan meringankan beban masyarakat dalam hal pangan, tetapi juga sebagai bentuk toleransi dan harmonisasi keberagaman di Bali. Disebutkan, Bali dikenal sebagai tempat yang nyaman bagi penduduk dari berbagai suku dan agama. Keramahtamahan orang Bali dalam menerima orang dari luar seharusnya menjadi contoh positif bagaimana Bali menjaga toleransi, menghargai, menghormati, dan hidup berdampingan dalam perbedaan.

“Ini adalah kesatuan dalam perbedaan, vasudhaiva kutumbakam, kita hidup di Bali dan kita semua bersaudara. Prinsip ini harus selalu dipegang demi terciptanya keharmonisan,” ujar Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan. Kami berharap paket sembako ini dapat membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, sambung politisi asal Peguyangan, Denpasar ini.

“Marilah kita jaga persatuan dan kesatuan, kita jaga Pancasila. Tahun ini adalah tahun politik, oleh karena itu saya mengingatkan masyarakat Bali untuk memperkuat persaudaraan kita. Perbedaan seharusnya tidak menimbulkan permusuhan, tetapi keberagaman adalah keindahan yang harus diapresiasi,” katanya mewanti-wanti.

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyatakan bahwa selain untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, paket sembako PSBI ini juga bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tingginya inflasi di Bali.

“Kita bersama-sama menyaksikan penyerahan simbolis PSBI yang difasilitasi oleh Bapak Rai Wirajaya. Semoga ini dapat meringankan beban masyarakat dan memberikan motivasi untuk bangkit,” ujar Trisno Nugroho.

Acara yang digelar sederhana secara simbolis diserahkan 1.000 paket sembako kepada lembaga/kelompok masyarakat. Antara lain, Lembaga Kajian dan Penelitian Peradah, Yayasan Bhakti Suku Nusantara Denpasar, Dusun Wanasari Desa Dauh Puri Kaja Denpasar Utara, Majelis Ta’lim Ibu-Ibu Wadah Silahturahmi Ubung Denpasar Utara, Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Hijrah Pemogan Denpasar, Taman Pendidikan Al-Qur’an Pemecutan Bungsu Denpasar Selatan, Taman Pendidikan Al-Qur’an At-taubah Pedungan Denpasar Selatan, Pengajian Al-Ikhlas Banjar Balun Desa Pemecutan Kaja Denpasar, TPQ Al-Hijrah Karangsari Padangsambian Kaja Denpasar Barat, Kelompok Muslim & Pengajian Cenggana Sari Denpasar Timur, TPQ Al-Mufidah, Desa Sumerta Kelod Denpasar, MT. Darusalamah Denpasar, dan Kelompok Muslim Gatsu Denpasar. Sisanya, 1.000 paket akan didistribusikan secara langsung pada kesempatan lain dan tersebar di lokasi penerima bantuan di Bali.

Hadir pada acara seremoni penyerahan PSBI kali ini Anggota DPRD Kota Denpasar, yakni I Wayan Sutama, Ketut Suteja Kumara, Luh Putu Mamas Lestari, dan Nyoman Sumardika, Pengurus Lembaga Kajian dan Penelitian Peradah, tokoh perempuan Anak Agung Istri Paramita Dewi (APD), Jero Bendesa Desa Adat Peguyangan, I Ketut Sutam, Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana, penglingsir Puri Peguyangan, Anak Agung Ngurah Widiada, tokoh masyarakat Desa Padangsambian Kaja, I Made Kadek Arta, dan tokoh masyarakat Desa Sumerta Kelod, Ida Ayu Mas Wulandari. (wie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *