Wujudkan Kepedulian, Presiden RI Berikan Beasiswa untuk Anak-anak Palestina di Unhan

mahasiswa palestina
Mahasiswa Palestina di Universitas Pertahanan RI. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Dukungan Negara Republik Indonesia terhadap nasib rakyat Palestina bukan sekadar ‘omon-omon’ belaka.  Komitmen dukungan terhadap rakyat Palestina tersebut terwujud dalam salah satu aksi nyata yakni memberikan beasiswa bagi anak-anak Palestina yang masih menempuh pendidikan.

Kebijakan yang diambil Presiden RI, menurut Menteri Luar Negeri RI Sugiono merupakan salah satu bentuk keterlibatan Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

“Kita adalah bangsa yang menganggap bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Kemerdekaan Palestina adalah hak rakyat Palestina,” kata Sugiono dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Mendukung kemerdekaan negara lain yang masih tertindas merupakan salah aatu amanat UUD 1945 yang secara gamblang mendukung kemerdekaan bangsa tertentu yang masih ditindas bangsa lain.

Pernyataan “kemerdekaan adalah hak segala bangsa” terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tepatnya pada alinea pertama, di mana pernyataan tersebut menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak yang melekat pada setiap bangsa dan tidak boleh ada penjajahan.

Dengan memberi beasiswa terhadap generasi muda Palestina, maka perjuangan kemerdekaan Palestina yang dipelopori orang orang terdidik tentunya membuahkan hasil yang diharapkan pada saatnya nanti.

Beasiswa diberikan terutama pada mahasiswa Palestina yang menempuh pendidikan di  Universitas Pertahanan (Unhan). Selain memberi beasiswa, pemerintah Indonesia juga membangun fasilitas kesehatan tambahan bagi warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Indonesia juga telah mengutus tim medis untuk memberikan pertolongan bagi warga yang terdampak konflik di Gaza, yang diwujudkan dengan bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UAE) untuk membuka rumah sakit lapangan di Gaza.

Membantu Palestina merupakan hal positif yang sangat mereka harapkan di tengah krisis kemanusiaan yang mereka alami. Namun demikian, perhatian terhadap urusan dalam negeri sendiri juga menjadi hal yang lebih penting. Jangan sampai Indonesia menjadi negara yang fokus membantu negara lain namun mengabaikan berbagai ketimpangan yang dialami rakyat sendiri. (pp04)

Pos terkait