BORONG | patrolipost.com – Yustinus Rani terpilih dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang dilaksanakan di Aula Kopdit Hanura Manggarai Timur, Sabtu (16/10/2021). Konfercab berjalan lancar setelah melalui serangkaian persidangan pemilihan dipimpin Yuvensius Soni.
Dalam sidang, Yuvensius meminta peserta forum untuk mengajukan diri menjadi bakal calon (balon). Kemudian ia meminta para peserta Konfercab menulis nama pada secarik kertas dan diusulkan ke meja pimpinan sidang.
Hasil penjaringan berhasil mengantongi 5 (lima) nama yang diajukan peserta forum yakni: Yohanes S Manubelu, Yuvensius Soni, Adrianus Supriadi Ama, Yustinus Rani dan tidak ketinggalan wartawan senior Kanis Lina Bana.
Setelah melalui proses penjaringan, kelima bakal calon diminta oleh Pimpinan Sidang untuk menyampaikan kesediaan mencalonkan diri di hadapan forum tersebut.
Adi Ama, bakal calon pertama diminta kesediaan di hadapan forum mengaku dirinya siap dan mendukung penuh agenda Forkoma Matim ke depan. Pemilik Kafe For Rest ini juga menyatakan diri siap menjadi pembina, namun tak mau menjadi calon. Sikap Adi Ama pun sama dengan dua calon lain yakni Yuvensius Soni dan Kanis Lina Bana.
Sementara Ade Manubelu dan Yustinus Rani menyatakan kesiapan untuk maju menjadi calon. Atas keputusan keduanya, Pemimpin Sidang lalu memutuskan untuk membuka ruang lobi. Proses lobi dimediasi oleh Pengurus Forkoma PMKRI Kabupaten Manggarai, dan Vinsensius Reamur yang mewakili Forkoma PMKRI Matim.
Setelah melalui lobi singkat, tim lobi melalui Ketua Tim, Alex Apri Kulas mengumumkan hasil lobi di hadapan peserta forum.
“Setelah melalui lobi singkat, kedua kandidat ini berjiwa besar. Saudara kita Ade Manubelu menyatakan dirinya siap untuk mendukung saudara Kita Tino Rani menjadi Ketua Forkoma Matim,” ucap Apri yang disambut tepuk tangan peserta Konfercab.
Sementara itu, Tino Rani dalam sambutannya menyampaikan, dirinya siap bekerja keras membesarkan Forkoma Matim ke depan. Selain itu, dirinya meminta semua anggota Forkoma untuk bersama-sama menyusun program kerja Forkoma dalam masa kepemimpinannya.
Tino juga menegaskan, dirinya bersama pengurus akan menyusun sikap besar Forkoma terkait persoalan sosial yang ada di Matim kepada pemerintah dan gereja. Ia juga menegaskan Forkoma merupakan organ independen dan tidak punya sponsor politik.
“Forkoma Ini dibentuk atas hasil refleksi panjang, kita punya anggota dari berbagai profesi. Ada anggota parpol lintas partai, birokrat, jurnalis dan lain-lain,” ujar Tino.
Di akhir sambutannya ia menuturkan, Forkoma organisasi independen dan tidak punya kepentingan dengan partai politik tertentu. (pp04)