11 Daerah Jatim Masih Zona Merah, Khofifah: Angka Kematian Terkontrol

Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (ist)

SURABAYA | patrolipost.com – Wilayah Jawa Timur saat ini, tersisa 11 daerah yang berstatus zona merah. Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur menyampaikan, zona merah artinya berkategori risiko tinggi.

Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya menjelaskan, 11 daerah tersebut adalah Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pamekasan, Jombang, Kabupaten Malang, Tuban, Lamongan, Kota Mojokerto, Kota Batu, dan Kabupaten Mojokerto.

Untuk daerah zona oranye atau kategori risiko sedang, lanjut Khofifah, terdapat 22 daerah. Yakni Sampang, Kota Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar, Jember, Kabupaten Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, dan Sumenep. Kemudian, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Kota kediri, Kota Malang, Pacitan, Kota Madiun, Situbondo, Kabupaten Kediri, Bojonegoro, dan Kabupaten Pasuruan.

”Sementara Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, serta Kota Blitar statusnya menjadi zona kuning atau risiko rendah,” ujar Khofifah, Kamis (11/6/2020).

Menurut gubernur, zonasi itu sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Covid-19 Pusat berdasar risiko tinggi, sedang, dan rendah serta area tidak terdampak. Sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Covid-19 Pusat dan BNPB, risiko kenaikan kasus Covid-19 terbagi menjadi empat, yaitu zona merah (risiko tinggi), zona oranye (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau (tidak terdampak).

Khofifah juga menyampaikan, selama dua pekan terakhir, wilayahnya terdapat kenaikan di beberapa daerah. Tapi sebaliknya juga ada penurunan, bahkan tidak ada penambahan kasus tujuh hari berturut-turut sehingga statusnya menjadi kuning.

”Termasuk dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian yang terkontrol. Sementara angka kesembuhan terus mengalami peningkatan,” ucap Khofifah.

Selain itu, kapasitas rumah sakit rujukan di beberapa daerah di Jatim relatif mencukupi. Bahkan, di beberapa daerah seperti Magetan, Madiun, dan Ngawi, jumlah tempat tidur yang tersedia masih lebih. ”Tetapi sebaliknya ada beberapa daerah, seperti Surabaya dan Sidoarjo jumlah tempat tidurnya masih belum mencukupi,” kata Khofifah.

Jika dalam seminggu ke depan kedisiplinan meningkat, kata dia, kurva di Jatim bisa semakin melandai, bahkan menurun dan seluruh kabupaten/kota bisa segera masuk dalam tatanan hidup normal baru.

”Tetap waspada, disiplin, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama,” tutur Khofifah.(305/jpc)

Pos terkait