SINGARAJA | patrolipost.com – Peningkatan mutu sekolah saat ini tengah gencar dilakukan terutama sekolah-sekolah di bawah lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag). Terlebih setelah bergulirnya banyak program bantuan untuk sekolah. Seperti digulirkannya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dimaksudkan untuk membantu peningkatan mutu pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
Kepala Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Kabupaten Buleleng H Lewa Karma MPd mengatakan, pihaknya tengah mendorong sekolah-sekolah di bawah binaan Kemenag untuk melakukan sistem digitalisasi dalam tata kelola pendidikan.
Menurut Lewa Karma, program bantuan melalui BOS Afirmasi yang diterima sekolah-sekolah madrasah lebih dititikberatkan pada pengembangan digitalisasi. Pasalnya, pada sekolah yang menerima bantuan berupa BOS Afirmasi telah ditentukan alokasi penggunaannya untuk keperluan tertentu. Diantaranya untuk pengadaan buku, kelas digital, rehab dan pengadaan sarana serta kegiatan pengembangan sumber daya manusia berupa workshop orientasi dan seminar.
“Sekolah-sekolah penerima bantuan afirmasi agar 50 persen digunakan untuk pengembangan digitalisasi. Namun kami mendorong 14 sekolah madrasah penerima dana afirmasi agar sepenuhnya digunakan untuk digitalisasi madrasah,” kata Lewa Karma, Selasa (9/8).
Dalam kelas digital tersebut, kata Lewa Karma akan menjadi pilot projek yang dilengkapi perangkat IT berbasis digital. Diantarnya monitor digital yang dilengkapi dengan prangkat wifi dan ruangan kelas harus dibuat nyaman untuk kegiatan belajar.
“Kelas pilot projek nantinya akan difungsikana secara bergilir dengan kelas-kelas lainnya. Itu yang kami dorong di tengah era teknologi yang sedang berkembang pesat sehingga madrasah-madrasah tidak kaget menghadapinya. Apalagi dua tahun pandemi Covid-19 siswa maupun gurunya sudah terbiasa dengan prangkat digital. Tinggal diarahkan setelah fasilitasnya ada,” imbuhnya.
Lewa Karma menambahkan, madrasah-madrasah penerima anggaran bersumber dari BOS Afirmasi sebesar Rp 1,6 miliar diberikan kepada 14 sekolah yang diusulkan menerima dana tersebut. Persyaratan penerima dana afirmasi, salah satunya memiliki program dan visi pendidikan baik namun dana BOS regulernya kurang.
”Sekolah model seperti ini yang kami usulkan agar memperoleh dana afirmasi. Dengan demikian ada dua pola bantuan dukungan yakni BOS kinerja bagi sekolah berprestasi dan BOS Afirmasi untuk sekolah berkekurangan namun memiliki visi yang baik,” ucapnya.
Nantinya, madrasah penerima dana afirmasi akan dilakukan survei untuk menentukan kelayakan termasuk diantaranya menyusun rancangan anggaran biaya (RAB). Dalam istilah di lingkungan Kemenag disebut Erkam (Rencana Kerja Anggaran Madrasah).
“Pada penyusunan Erkam ini dibuat perencanaan dan penyesuain anggaran digunakan untuk keperluan apa saja. Diantaranya pengadaan buku, kelas digital, rehab dan pengadaan sarana serta kegiatan pengembangan sumber daya manusia berupa workshop orientasi dan seminar,” tambah Lewa Karma.
Diharap bantuan BOS Afirmasi akan menjadi pemicu meningkatnya kualitas pendidikan di lingkungan madrasah terutama menghadapi era digital saat ini. Terlebih dari 14 penerima BOS Afirmasi hanya satu sekolah berstatus negeri dan 13 sisanya dikelola lembaga swasta. (625)