PEKANBARU | patrolipost.com – Kepolisian Daerah (Polda) Riau memburu pelaku pembakar hutan dan lahan di perbatasan Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis. Kebakaran sudah terjadi sejak lima hari terakhir.
”Saya perintahkan Direktur Reskrimsus untuk selidiki, tindak tegas dan proses hukum (pelaku),” kata Kepala Polda Riau, Brigjen Pol Mohammad Iqba, Selasa (25/4).
Dalam peninjau lokasi karhutla (kebakaran hutan dan lahan) tersebut, Kapolda Riau turut mengajak Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Riau Kombes Teguh Widodo guna menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Selain upaya pemadaman, Direktorat Reskrimsus Polda Riau juga telah mengambil langkah penyelidikan guna memastikan penyebab kebakaran.
”Kami melakukan upaya pemadaman. Terkait pelaku, kami akan tetap memburu pelaku pembakar lahan ini. Ditreskrimsus Polda Riau sedang bekerja mengungkap kasus ini,” ujar Kapolda Mohammad Iqbal.
Tim gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, dan pihak swasta, berjibaku memadamkan kebakaran di lahan gambut seluas sekitar 50 hektare di wilayah di Desa Pelintung (Kota Dumai) dan Desa Tanjung Leban (Kabupaten Bengkalis). Lokasi yang terbakar merupakan lahan gambut dengan kedalaman sekitar enam meter sehingga proses pemadaman membutuhkan waktu.
Iqbal menjelaskan, asap yang muncul saat ini tidak lagi akibat kebakaran melainkan ditimbulkan dari proses penyemprotan air untuk pendinginan. Upaya pemadaman akan selesai apabila hujan turun.
”Namun jika tidak, dua atau tiga hari dipastikan pemadaman dan pendingin telah selesai,” papar Mohammad Iqbal.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di perbatasan Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, sejak 19 April diperkirakan sudah mencapai 50 hektare.
”Kebakaran ini diperkirakan sudah mencapai 50 hektare dan saat ini kita masih terus melakukan pemadaman, termasuk bantuan helikopter water bombing oleh Group Sinar Mas,” kata Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro.
Polres Bengkalis bersama tim gabungan berjibaku di lapangan ikut serta memadamkan karhutla di wilayah Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis.
”Saat ini masih proses pendinginan oleh tim gabungan yang dipimpin Dandim 0303/Bengkalis, bersama petugas gabungan dari TNI dan BPBD,” ujar Setyo Bimo Anggoro.
Petugas, kata Setyo Bimo Anggoro, juga masih berharap dukungan Tim Modifikasi Cuaca (TMC) dari pihak pemerintah terkait untuk membantu upaya pemadaman, mengingat areal lahan yang terbakar cukup luas dan terdiri atas lahan gambut sehingga menyulitkan upaya pemadaman dan pendinginan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Fire Operational Management PT Arara Abadi Jhon Pasaribu mengatakan, telah menurunkan dua helikopter untuk water bombing dan patroli yaitu jenis Superpuma dan jenis Bell 412 PK.
Pengerahan helikopter itu untuk membantu memadamkan karhutla di lokasi yang berjarak 6-7 km dari batas luar konsesi Mitra Usaha APP Sinar Mas di perbatasan Kota Dumai dan Bengkalis yaitu di Desa Tanjung Leban (Kabupaten Bengkalis) dengan Desa Pelintung (Kota Dumai).
Dia mengatakan, dari hasil pantauan dan analisis melalui udara, kedua titik karhutla tersebut cukup besar dan sangat diperlukan koordinasi dan sinergitas semua pihak, baik dari Satgas dan Pemda Bengkalis maupun Satgas dan Pemkot Dumai.
”Arah kabut asap karhutla mengarah ke utara maupun timur laut Dumai yang diduga akan menutupi pandangan arus lalu lintas Sei Pakning Kabupaten Bengkalis ke Kota Dumai serta Kota Dumai sendiri sehingga karhutla ini harus segera diatasi,” ujar Jhon Pasaribu. (305/jpc)