Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Babinsa yang Tewas dengan Tangan Terikat

Hasil visum luar diitemukan tanda adanya tindak kekerasan di tubuh Serda Rusdi, anggota TNI yang tewas dengan tangan terikat. Anggota TNI lainnya turut melayat korban.(ist)

KENDARI | patrolipost.com – Ditemukan tanda adanya tindak kekerasan di tubuh Serda Rusdi, anggota TNI AD yang tewas dengan tangan terikat ke belakang di Bombana, Sulawesi Tenggara. Temuan itu berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban.

Proses autopsi dilakukan selama kurang lebih 5 jam oleh dokter forensik RS Bhayangkara, Kendari, Sulawesi Selatan, Rabu malam (19/8/2020). Dari hasil pemeriksaan visum luar ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian leher.

Hal itu dikatakan oleh dokter forensik RS Bhayangkara dr Raja Al Fatih Widya Iswara.

“Tanda-tanda kekerasan ada, di leher,” katanya. Namun dokter forensik tidak menjelaskan secara rinci bagian apa saja yang di temukan adanya tanda-tanda kekerasan lainnya.

Sementara itu Komandan Korem (Danrem) 143 Haluoleo, Brigjen TNI Jannie Siahaan menyatakan, kasus kematian anggotanya akan diambil alih oleh polisi militer yang akan dibantu oleh kepolisian Polda Sulawesi Utara (Sultra).

“Kamis jenazah akan diberangkatkan ke Pangkep. Akan dimakamkan di Pangkep sesuai keinginan keluarga,” katanya.

Jenazah almarhum selanjutnya akan diterbangkan ke Sulawesi Selatan, Kamis (20/8/2020). Diketahui almarhum Serda Rusli baru bertugas sebagai Babinsa di Kabaena Barat selama 8 bulan. Almarhum memiliki satu orang istri dan dua orang anak yang tinggal di Pangkep, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, seorang anggota TNI berpakaian dinas lengkap ditemukan tewas tergantung dengan tangan terikat ke belakang di pohon di Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu pagi. (305/snc)

Pos terkait