MANGUPURA | patrolipost.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) kembali menggelar aksi bersih-bersih sampah di laut. Kali ini menyasar Pantai Kedonganan, Pantai Kelan hingga Jimbaran Kabupaten Badung diikuti sedikitnya 8.600 peserta.
Kegiatan ini sejalan dengan Perpres Nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang menetapkan target untuk mengurangi sampah laut hingga 70%. Bali menjadi wilayah yang diutamakan lantaran Bali merupakan destinasi utama dan wajah Indonesia yang menjadi percontohan untuk wilayah lain.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, mewakili Penjabat Gubernur Bali dalam aksi bersih sampah laut di kawasan Pantai Kedonganan mengungkapkan, tumpukan sampah di tepian Pantai Kedonganan didominasi oleh sampah plastik kiriman.
“Ini kebanyakan gelas kemasan minuman yang biasa dikonsumsi anak-anak. Barang ini membawa dua dampak negatif yaitu mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan anak-anak. Karena yang kita tahu, minuman sejenis ini kadar gulanya sangat tinggi,” ujar Dewa Indra, di Pantai Kedonganan, Minggu, 19 Januari 2025.
Ia menekankan perlunya langkah progresif untuk membatasi peredaran minuman kemasan plastik yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan, khususnya laut.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut, aksi bersih sampah laut di Kedonganan merupakan lanjutan dari kegiatan serupa di Pantai Kuta pada 4 Januari 2025.
“Aksi kali ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Cinta Laut,” kata Hanjf Faisol.
Ia mengapresiasi semangat Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten/kota yang didukung oleh berbagai elemen masyarakat dalam menyukseskan program ini. Hanif berpendapat, semangat itu menjadi dukungan moral bagi daerah Bali dalam menghadapi masalah sampah laut kiriman.
“Sampah laut kiriman adalah masalah bersama sehingga kita patut bersinergi dalam penanganannya,” ujarnya.
Untuk mempercepat penanganan sampah laut di Bali, Kementerian Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI menyerahkan bantuan berupa satu unit truk dan sebuah motor pengangkut sampah.
Selain itu, Bali juga mendapat bantuan trash boom untuk mengatasi kebocoran sampah ke laut. Trash boom yang merupakan bantuan Uni Emirat Arab rencananya akan ditempatkan di 14 titik sungai di Bali.
Selain dukungan peralatan, pemerintah juga menyiapkan instrumen khusus untuk mengatasi persoalan sampah laut di Bali dengan membentuk Tim Koordinasi Penanganan Sampah Laut di Provinsi Bali yang tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Pangan RI Nomor 3 Tahun 2025.
Kegiatan aksi bersih sampah ini melibatkan 8.600 peserta dari berbagai elemen. Dalam aksi tersebut, turut hadir Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Nani Hendiarti serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Duta Besar dari berbagai negara, termasuk Norwegia, Uni Emirat Arab, Denmark, dan Inggris, juga mendukung upaya ini sebagai bagian dari solidaritas global terhadap pengelolaan lingkungan. (pp03)