Sempat Dirawat di RSUD Bangli, Bayi yang Dibuang di Garase Mobil Akhirnya Meninggal Dunia

bayi telantarxx
Bayi perempuan saat ditemukan di garase mobil warga. (dok)

BANGLI | patrolipost.com – Sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Bangli, akhirnya bayi yang ditemukan di garase mobil milik warga di Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali akhirnya meninggal dunia pada Minggu (19/1/2025) sekira pukul 20.30 Wita. Sementara Sat Reskrim Polres Bangli masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku yang membuang bayi malang tersebut.

Direktur RSUD Bangli dr I Dewa Gede Oka Darsana SpAn saat dikonfirmasi mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan itu sempat menjalani perawatan selama 6 hari. Namun, akhirnya nyawa bayi yang ditemukan di salah satu garase milik warga di Banjar Guliang Kangin itu meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Menurut Dewa Oka Darsana saat tiba di RSUD Bangli kondisi bayi sangat lemah dan setelah menjalani perawatan, kondisi bayi tersebut berangsur-angsur membaik. Bahkan memasuki hari ke lima perawatan (Minggu) sekira pukul 18.00 Wita kondisi bayi masih stabil. Kondisi ini dilihat dari suhu tubuh normal dan kulit bayi nampak kemerahan serta tangisannya keras. Namun sekira pukul 20.00 Wita tiba-tiba kondisi bayi drop dan akhirnya sekira pukul 20.30 Wita bayi tersebut meninggal dunia.

”Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan bayi tersebut,” ujarnya dr Oka Darsana, Senin (20/1/2025).

Disinggung penyebab meninggalnya bayi tersebut, kata Dewa Oka Darsana pihaknya sudah berdiskusi dan rapat evaluasi oleh dokter anak dan tim medis lain yang menangani bayi tersebut. Disimpulkan bahwa bayi tersebut sangat berisiko tinggi karena usia kehamilan kurang atau lahir prematur.

”Dari hasil pemeriksaan diperkirakan saat dilahirkan usia kehamilan baru 32-34 minggu, karena lahir prematur maka organ paru tidak berfungsi dengan baik,” kata Direktur asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.

Selain itu berat badan bayi sangat rendah yakni 1.450 gram, padahal normalnya berat badan bayi 2,5 kg sampai 3 kg.

Karena tidak mendapat penanganan yang steril saat persalinan, bayi berisiko tinggi terkena infeksi. “Karena penanganan awal kita tidak tahu, seperti apa saat pemotongan tali pusar apakah menggunakan pisau atau alat lainnya, saat dibawa ke RSUD Bangli tali pusar bayi diikat gunakan tali raffia,” jelasnya.

Lebih miris lagi saat ditaruh bayi tidak dibungkus kain kasa dan di taruh begitu saja di tanah sehingga bayi mengalami kedinginan.

Pasca meninggalnya bayi tersebut, kata Dewa Oka Darsana akan melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dinas Sosial sebagai penanggung jawab sementara.

”Kami ranahnya sebatas melakukan perawatan, karena kasus ini masih tahap penyelidikan pihak Kepolisian dan jasad bayi merupakan barang bukti maka untuk sementara jenazah dititip di ruang jenazah RSUD Bangli,” kata dokter spesialis anastesi ini.

Terpisah Kasat Reskrim Polres Bangli AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun saat dikonfirmasi terkait meninggalnya bayi tersebut mengatakan karena kasus masih dalam tahap penyelidikan, maka dalam waktu dekat pihaknya juga akan memintai keterangan dari tim medis yang sempat merawat bayi tersebut.

”Keterangan dari tim medis dibutuhkan untuk mengetahui apa penyebab kematian bayi tersebut,” ujarnya. (750)

Pos terkait