BANGLI | patrolipost.com – Hampir setahun lebih Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli tanpa dilengkapi alat Computerized Tomography (CT) Scan. Akibatnya pasien yang semestinya mendapat penanganan dengan alat pendeteksi ini harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah.
Namun dalam waktu dekat ini RSU Bangli akan kembali mengoperasikan alat CT- Scan setelah pihak penyedia alat mengirim alat tersebut ke RS Bangli. Tim teknisi kini sedang memasang alat tersebut di ruang radiologi.
Wadir Penunjang dan Sarpras RSU Bangli, dr I Wayan Pariasta mengatakan, sejatinya alat seharusnya sudah masuk pada akhir bulan Mei, namun karena terbentur kondisi pademi Covid-19, alat baru masuk pada hari Minggu (14/6/2020) kemarin.
Untuk proses pemasangan alat dilakukan oleh dua orang teknisi, membutuhkan waktu sekitar dua minggu.
“Untuk alat CT Scan pihak RS Bangli menjalin kerjasama operasional (KSO) dengan pihak Meditrans Global, Surabaya selaku pemilik atau penyedia alat,” ungkapnya, Jumat (19/6/2020).
Lanjut setelah proses pemasangan akan dilakukan kalibrasi, uji fungsi dan kesesuaian, uji komisioning dari alat. “Pengujian dilakukan untuk menentukan ketepatan dan ketelitian suatu alat dalam melakukan fungsinya sehingga alat tersebut dapat dipercaya dan memberikan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Wayan Pariasta.
Kata Wayan Pariasta, alat baru bisa digunakan setelah proses perizinannya kelar.
”Untuk izin sedang diurus ke Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jakarta secara online dan paling cepat tiga bulan izinnya baru keluar,” sebutnya.
Sementara disinggung spesifikasi dari CT-Scan yang sedang dalam proses pemasangan, menurut Wayan Parisata alat sekarang berbeda dengan yang sebelumnya, dimana untuk alat CT-Scan yang baru dengan 16 slice, sementara sebelumnya hanya 1 slice.
”Tentu dengan CT–Scan 16 slice akan menghasilkan gambar resolusi yang lebih baik dan lebih akurat,” ungkapnya.
Sebut Wayan Pariasta, kerjasama antara pihak RS Bangli dengan PT Meditrans Global terkait alat CT- Scan selama lima tahun ke depan dan untuk perjanjian kerjasama bisa diperpanjang lagi.
”Walaupun kami kembali mengoperasikan alat CT –Scan, kami tetap menjalin kerjasama dengan pihak RS lainnya,” jelas Wayan Pariasta. (750)