BANGLI | patrolipost.com – Dalam hitungan sepekan sudah tiga kali jaringan pipa transmisi Perumda Air Minum Tirta Danu Arta yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Melangit hancur akibat diterjang material tebing yang longsor. Mengantisipasi hal serupa akan dilakukan perubahan jalur pipa.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan, dalam hitungan sepekan sudah tiga kali jaringan pipa transmisi hancur akibat diterjang longsor. Imbasnya suplay air bagi konsumen di areal Kota Bangli yang berjumlah sekitar 7.000 pelanggan terganggu.
Lanjut Direktur yang akrab dipanggil Dewa Rono ini, jaringan pipa terpasang menelusuri daerah aliran sungai dengan topografi tebing yang curam /tinggi. Struktur tebing dengan tanah berpasir sering kali ambrol dan menimpa jaringan pipa.
”Struktur tanah tebing yang labil acap kali longsor,” ungkapnya, Senin (21/2/2022).
Kata Dewa Rono untuk sekali perbaikan minimal anggaran yang dibutuhkan Rp 30 juta. ”Untuk biaya perbaikan tergantung dari kerusakan, semakin panjang pipa yang hancur semakin tinggi biaya yang dikeluarkan,” kata Direktur asal Banjar /Kelurahan Kawan ini.
Berkaca dari permasalahan klasik tersebut, maka pihaknya berencana melakukan perubahan jalur pipa. Dimana pipa tidak lagi dipasang dengan menelusuri DAS, namun pipa dekat sumber mata air akan langsung dipasang ke atas.
”Rencana ini sudah melalui kajian dan mendapat support dari tim percepatan dibawah koordinator Kadek Budiartawan, dan kemungkinan tahun ini sudah bisa terlaksana,” sebutnya. Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk mengubah jaringan pipa sekitar Rp 4 miliar.
Selain itu pihaknya juga berencana membangun sumur bor di beberapa titik. Adapun tujuanya sewaktu-sewaktu bisa dimanfaatkan jika terjadi kerusakan di sumber mata air. “ Rencana pembangunan sumur bor masih dilakukan kajian yang matang,” sebutnya.
Disamping itu alternatif untuk jangka panjang rencananya akan dibangun waduk di sungai Tamansari, Sidembunut, Kelurahan Cempaga Bangli. Sejatinya DED untuk pembanguan waduk telah dibuat pada era kepeminpinan Bupati I Nengah Arnawa. Dengan dibangun waduk mempunyai multi fungsi yakni air bisa dimanfaatkan Perumda, subak dan digunakan untuk pembangkit listrik serta jadi obyek wisata.
“Kami sekarang fokus untuk mengubah jaringan pipa dulu, ke depan baru pikirkan solusi berkutnya,” kata Dewa Rono. (750)