SINGARAJA | patrolipost.com – Masyarakat Buleleng heboh setelah foto bugil seorang siswi SMP beredar luas di media sosial. Polisi langsung menerjunkan Tim Cyber untuk menelusuri penyebar foto syur tersebut, termasuk identitas siswi.
“Dari Kepolisian melalui Unit PPA sudah dilakukan jemput bola dengan mendatangi sekolah yang bersangkutan,” ujar Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya dikonfirmasi, Rabu (22/1/2020).
Langkah yang diambil menurut Sumarjaya, menyelesaikan kasus foto siswi bugil itu untuk kepentingan anak tersebut maupun sekolah dan pihak orangtuanya.
“Untuk penyebar foto kami sedang telusuri. Nanti juga tergantung dari pihak korban, kalau menemukan bukti yang cukup bisa dilaporkan,” imbuhnya.
Sumarjaya mengatakan, foto bugil salah satu siswi SMP Negeri itu telah viral sejak Senin (20/1/2020). Setelah dilakukan penyelidikan ditemukan sejumlah indikasi, diantaranya dugaan siswi tersebut dibayar Rp 500 ribu sehingga mau memajang foto bugilnya di sosmed.
“Kami masih menunggu laporan dari korban. Kami menyarankan untuk melapor jika sudah mengantongi bukti yang cukup,” ucapnya.
Sementara hasil penelusuran, foto itu telah terpasang sejak 6 bulan silam. Namun baru belakangan viral hingga membuat heboh jagat pendidikan Buleleng. Tak hanya itu, ada satu video yang juga viral saat ortu siswi tersebut marah-marah setelah mengetahui anaknya berfoto telanjang.
Informasi yang beredar menyebut, pihak sekolah sudah melakukan skorsing namun tetap memberikan kesempatan kepada siswi tersebut untuk tetap sekolah sembari diberikan bimbingan dan pembinaan oleh BK. Hal itu dilakukan untuk menghindari agar siswi tersebut tidak menjadi bahan olok-olok (bully) teman-temannya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Made Astika, tidak menampik adanya foto bugil siswi di Buleleng beredar luas. Pihaknya sudah melakukan penelusuran, termasuk meminta informasi kepada para kepala sekolah.
Atas peristiwa itu, Made Astika berharap kepala sekolah mempertimbangkan keterlibatan orangtua dalam sekolah.
“Paling tidak sekolah selalu mengingat orangtua siswa agar ikut terlibat dalam menjaga anak-anak mereka saat berada di luar sekolah. Dan itu harus diingatkan dalam setiap pertemuan dengan orangtua siswa,” kata Astika. (625)