Berdalih untuk Bayar Utang, Mahasiswa Bobol Brankas Stadium Café di Kuta

bobol brankas
Pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolsek Kuta. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Seorang mahasiswa berinisial MRW (28) ditangkap anggota Polsek Kuta karena melakukan tindak pindana pencurian. Ia membobol brankas di Stadium Cafe Jalan Kartika Plaza Kuta, Badung, Sabtu (2/11/2024) pukul 09.30 Wita.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, kejadian berawal pada hari Sabtu (2/11) pukul 09.00 Wita, seorang karyawan Nyoman Budiasa (55) mendapat informasi dari security dan kasir yang akan melaksanakan tugas kerja saat itu bahwa dari dalam brankas telah hilang dua buah Cash Box yang berisi uang dan handphone di dalamnya.
“Kemudian dilakukan pengecekan pada rekaman CCTv terlihat pada pukul 02.00 Wita ada seorang laki-laki memakai jacket, topi, masker, slop tangan masuk ke ruangan Brankas Stadium Café dan terlihat mengambil dua buah Cash Box dengan merusak kunci brankas kemudian keluar lewat belakang,” ungkapnya.
Kedua buah Cash Box yang hilang masing-masing berisi uang sebesar Rp 18.250.000 beserta sebuah handphone merk Samsung dan Cash Box milik Seafood House berisi uang sebesar Rp 23.004.600 beserta sebuah handphone merk Samsung. Akibat kejadian tersebut, pihak Stadium Café dan Seafood House mengalami total kerugian sebesar Rp 41.254.600.
“Selanjutnya pihak Stadium Café membuat laporan ke Polsek Kuta guna proses lebih lanjut,” tutur Sukadi.
Berdasarkan laporan tersebut, Tim yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Anggi Wahyu mencari informasi keberadaan diduga pelaku. Hasilnya pukul 21.00 Wita pelaku berhasil diamankan di Jalan Kartika Plaza, Kuta. Selanjutnya pelaku diamankan ke Mapolsek Kuta untuk dilakukan interogasi lebih lanjut.
“Barang bukti yang berhasil diamankan, uang sisa hasil kejahatan sebesar sembilan belas juta dua ratus lima puluh dua ribu rupiah dan dua handphone merk Readmi,” terangnya.
Kepada polisi, pelaku mengakui telah melakukan pencurian di Stadium Cafe dan hasilnya akan digunakan untuk membayar utang dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Pelaku gampang melakukan aksinya karena situasi tidak ada orang dan pelaku juga kerja di lokasi kejadian sehingga sudah mengetahui situasi tempat tersebut,” pungkasnya. (007)

Pos terkait