Sesuai tema HUT BI: “Bertransformasi Mewujudkan Kontribusi Nyata Bank Indonesia”, program BI Mengajar jadi refleksi dari kontribusi nyata BI melalui kegiatan pengajaran dan berbagi ilmu. BI Mengajar dilaksanakan serentak di kantor pusat maupun di perwakilan dalam dan luar negeri.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, jadi narasumber pada program BI mengajar, mengangkat tema “Peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan di Indonesia”. Dia tampil di hadapan 500 siswa dan guru di SMA Dwijendra.
Trisno menjelaskan, transformasi digital yang mempengaruhi sektor sosial dan ekonomi berasal dari peningkatan interkonektivitas dari teknologi yang semakin canggih. “Ekonomi digital di Indonesia dikategorikan menjadi tiga,” paparnya saat tampil di program Indonesia Mengajar.
Pertama, On Demand Services yaitu sistem pelayanan yang dikembangkan atas kebutuhan konsumen seperti GoJek, Grab, Spotify. Kedua, Financial Technology (Fintech) yaitu inovasi pada sektor finansial seperti GoPay, Ovo, Kredivo, TaniHub. Dan yang ketiga adalah e-commerce.
Untuk pengembangan ekonomi digital, Trisno mengatakan, perlu ada kolaborasi antarsektor. Pemerintah/regulator membuat instrumen program, regulasi dan kebijakan. Pelaku usaha/masyarakat pengguna (UMKM) berpartisipasi dalam penggunaan e-commerce, misalnya.
Industri berkolaborasi sebagai penggerak ekonomi. Research and Development/inovator melakukan penelitian dan pengembangan. Sekolah, universitas, profesional selaku pencipta dan penumbuh digital talent. Sebagai regulator sistem pembayaran, BI mengeluarkan kebijakan.
Juga mempertimbangkan inovasi dan risiko/kehati-hatian. Melalui Program BI Mengajar ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat terkait peran dan tugas BI, khususnya dalam menghadapi era digitalisasi ekonomi dan keuangan saat ini. (arw)
