DENPASAR | patrolipost.com – Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya membuka Sinode V Keuskupan Denpasar di Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa Lingkungan Puja Mandala, Nusa Dua, Senin (27/11) malam. Mantan Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dir Reskrim) Polda Bali ini mengaku gereja tidak asing bagi dirinya. Sebab ia pernah membacakan puisi Natal pada malam Kudus.
“Bagi saya, Gereja tidak asing. Karena saya pernah membacakan puisi pada Natal saat malam Kudus di Kupang. Sehingga saya sangat gembira sekali dan merasa terhormat diundang untuk membuka Sidang Raya umat Katolik ini. Dan pada kesempatan ini juga saya dapat bertemu dengan Yang Mulia Bapak Uskup dan para Romo,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Jenderal bintang dua ini pun menceritakan tentang masa kecil hingga remajanya yang dihabiskan di Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menamatkan pendidikan SD dan SMP di Kupang. Bahkan bertemu pendamping hidupnya juga di Kupang.
“Saya dari kecil di Kupang, SD dan SMP di Kupang. Bahkan setelah menamatkan pendidikan Kepolisian Akpol tahun 1989, ditugaskan di Kupang. Ini rencana Tuhan. Saya SD dan SMP di Kupang. Bahkan, setelah jadi polisi saya ditugaskan pertama kali di Kupang, sampai dapat jodoh pun di Kupang,” ujarnya sambil tertawa.
Pada kesempatan tersebut, Sang Made Mahendra juga menitip pesan sekaligus harapan untuk para tokoh agama termasuk para imam Katolik agar menjadi cooling system di tengah situasi hangatnya pentas politik jelang Pemilu 2024. Dikatakan, pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi, pesta seluruh rakyat.
Oleh sebab itu, pesta ini harus dirayakan dengan gembira dan perbedaan politik itu merupakan sesuatu yang lumrah. Sehingga diharapkan perlunya semua komponen masyarakat menjaga kedamaian di tahun politik ini dan peran tokoh agama sangat penting dalam menciptakan suasana tetap dingin.
“Mulai besok tanggal 28 November sudah masuk kampanye. Kami harap Romo dan bapak-bapak serta para tokoh agama lainnya dapat menjadi cooling system atau pendingin suasana yang membawa kesejukan dan kedamaian di tengah hangatnya suasana di tahun politik ini. Agar Pemilu 2024 dapat dilalui dengan gembira dan penuh kedamaian,” harap Made Mahendra.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pihak Gereja yang ikut serta dalam menjaga dan melestarikan budaya Bali. Hal itu disampaikannya lantaran kedatangannya disambut dengan tarian khas Bali.
“Tadi saya datang, saya disambut dengan tarian khas Bali oleh gadis – gadis cantik. Terimakasih sudah ikut menjaga dan melestarikan budaya,” katanya.
Sementara Uskup Denpasar Mgr DR Silvester San Pr menyampaikan terimakasih kepada Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang telah hadir dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata berkesempatan hadir.
“Kehadiran Bapak Penjabat Gubernur Bali dan Bapak Kesbangpol merupakan dukungan yang luar biasa kepada umat Katolik di Keuskupan Denpasar. Kami merupakan kawanan kecil tetapi memberikan kontribusi yang positif,” ujarnya. (007)