SEMARAPURA | patrolipost.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menjadi salah satu pembicara dalam sesi webinar tingkat Nasional bertema “Daya Saing Daerah, Kunci Pemulihan Indonesia dari Pandemi” yang diselenggarakan Katadata, Kamis (8/10).
Pemaparan dari Bupati Suwirta ini sekaligus menjadi bahan penilaian yang dilakukan tim penilai lomba Daya Saing Daerah Berkelanjutan Award, di mana Klungkung telah masuk nominasi 50 besar nasional.
Bupati asal Nusa Ceningan ini memaparkan berbagai program strategis yang dilakukan, untuk pemulihan ekonomi daerah dimasa pandemi. Termasuk kedepannya menciptakan pembangunan yang berkelanjutan di Klungkung.
Pada awal pemaparannya, I Nyoman Suwirta menceritakan profil Kabupaten Klungkung dan potensi yang dimiliki Kabupaten Klungkung. Kemudian bercerita kondisi pandemi Covid-19 yang juga berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Klungkung. Terlebih beberapa tahun belakangan, masyarakatnya selalu mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan.
“Tahun 2019 lalu saya sudah pernah sampaikan ke masyarakat, bahwa kita semua tidak bisa hanya mengandalkan sektor pariwisata saja,” ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam pemaparannya di webbinar tersebut.
Menyadari hal itu, sebelum masuk masa pandemi Bupati Suwirta telah melakukan berbagai langkah pengembangan sektor perekonomian di luar pariwisata. Seperti kembali mencoba menggalakan budidaya rumput laut di Nusa Penida melalui demplot (demontrasi plot), pengembangan pertanian agroponik, pengembangaan garam beryodium dan lainnya.
“Peringatan saya agar tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata terbukti. Tahun 2020 ini pariwisata lesu karena pandemi Covid-19, dan membuat perekonomian masyarakat lesu,” ungkap Suwirta.
Kondisi ini pun sudah diantisipasi, dengan mengembangkan sektor lainnya. Misalnya warga di Nusa Lembongan yang terkena imbas pandemi, kembali beralih ke budidaya rumput laut. Pemerintah yang sebelumnya telah berhasil menghidupkan budi daya rumput laut dengan demplot, langsung melakukan kerjasama dengan eksportir hingga komoditi rumpu laut memiliki kepastian harga.
Selain itu, sektor pertanian juga terus dikembangkan melalui program Bima Juara, untuk menjamin adanya kepastian harga gabah petani. Selain itu, Pemkab juga mengembangkan komoditi sayuran melalui hidroponik ke masyarakat kurang mampu.
“Kami siapkan program hidroponik ini dari hulu ke hilir, hingga pertanian hidroponik bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat kedepannya,” jelas Suwirta.
Selain itu, kedepannya Pemkab Klungkung mengembangkan budidaya ikan, kepiting dan udang yang kedepan juga bisa menjadi sektor andalan masyarakat. Mengingat kebutuhan sea food untuk pariwisata di Klungkung selama ini sangat tinggi. Sehingga kedepan komoditi kebutuhan pariwisata seperti sea food bisa dipenuhi secara mandiri.
“Disaat pandemi ini, kami bisa siapkan semuanya. Kita buka sektor-sektor lain, yang bisa mendukung pariwisata. Sehingga masyarakat kedepan tidak hanya bertumpu pada industri pariwisata saja,” terang Suwirta
Jika sektor pertanian, kelautan, dan potensi lain bisa diselaraskan dengan pariwisata, tentu harapannya bisa menjalankan konsep pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga sangat tepat Nusa Penida dengan icon The Blue Island Paradise selaras dan mendukung Blue Economic yang memiliki konsep pengembangan yang membidik pertumbuhan, kesejahteraan dan penyehatan lingkungan.(855)