BORONG | patrolipost.com – Manggarai Timur sebagaimana kabupaten lainnya di Indonesia sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Dengan segala keterbatasan, baik fasilitas, jumlah tenaga kesehatan, dan tentu pembiayaan, bukanlah hal yang mudah bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menghadapi situasi ini.
Rumah sakit rujukan baik di Bajawa, Ruteng maupun Labuan Bajo, beberapa waktu terakhir selalu penuh. Berdasarkan data yang dirilis oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur, jumlah orang yang terpapar Covid-19 di daerah itu meningkat tajam dalam satu bulan terakhir, meskipun fluktuatif.
Sampai Minggu (25/7/21), jumlah pasien positif di Kabupaten Manggarai Timur mencapai 2.029 orang, dengan penambahan jumlah mencapai 35 setiap harinya. Dari jumlah itu, pasien yang dinyatakan sembuh 1.236 orang dan 19 orang meninggal dunia.
Bupati Manggarai Timur Andreas Agas menyampaikan duka mendalam kepada keluarga dari pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
“Duka yang dialami keluarga bukan hanya milik kalian, Manggarai Timur juga berduka. Kondisi saat ini berat untuk kita semua. Saya bersama Wakil Bupati, Sekretaris Daerah dan Pemda menyampaikan turut berduka cita untuk keluarga dari 19 pasien Covid yang meninggal dunia. Ini bukan soal angka, ini tentang duka yang sama-sama kita rasakan,” ungkap Bupati Andreas di Borong, Selasa (27/7/2021).
Bupati juga memberikan apresiasi kepada Gugus Tugas yang telah menjalankan tugasnya untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Rasa tanggung jawab dan kerja sama semua pihak menempatkan Manggarai Timur sebagai salah satu kabupaten dengan laju penambahan kasus yang cukup rendah.
“Terima kasih kepada Gugus Tugas dan TNI/Polri yang berjibaku setiap harinya untuk menegakkan Prokes dan menjaga keamanan. Untuk rekan-rekan relawan dan keluarga pasien yang bersama Pemda memastikan semua prosedur penanganan pasien berjalan dengan benar, baik yang dalam perawatan maupun yang meninggal,” ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi secara khusus kepada tenaga kesehatan (Nakes) yang sudah bekerja dengan luar biasa selama pandemi ini. Dengan keterbatasan yang ada sebagai garda terdepan, tenaga kesehatan bekerja dengan luar biasa.
Cukup banyak tenaga kesehatan yang akhirnya terpapar, tetapi tanggung jawab dan semangat melayani semua orang dan akhirnya memiliki lebih banyak harapan tentang Manggarai Timur yang lebih sehat.
“Secara pribadi dan sebagai Pemerintah Daerah, saya berterima kasih secara khusus kepada semua tenaga kesehatan di Manggarai Timur yang telah bekerja lebih banyak dari yang seharusnya selama pandemi ini,” tambahnya.
Bupati Matim juga memberikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Manggarai Timur yang bersedia untuk menunda acara-acara dan pesta adat, pernikahan dan acara lainnya yang berpotensi menimbulkan keramaian. Tentu saja ini bukan hal yang mudah apalagi untuk acara-acara yang telah direncanakan sejak lama. Tetapi pandemi ini adalah masalah bersama yang tentu saja juga membutuhkan kerja sama semua pihak untuk menghadapinya.
“Mari tetap menerapkan pelaksanaan Protokol Kesehatan dengan ketat dalam kehidupan sehari-hari. Kita wujudkan bersama Manggarai Timur yang sehat dan bebas dari Covid-19,” ajak Bupati Andreas. (pp04)