NEGARA | patrolipost.com – Cuaca ekstrem di musim penghujan ini kembali menyebabkan terjadinya musibah di wilayah Jembrana. Teranyar musibah terjadi di dua kecamatan. Di Kecamatan Mendoyo pohon perindang jalan tumbang hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Sedangkan di Kecamatan Pekutatan tanah longsor menutup akses jalan di permukiman warga.
Pohon tumbang yang menimpa pengguna jalan terjadi Kamis (31/10) dini hari di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk, wilayah Banjar Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Mendoyo.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pohon tumbang ini mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Seorang pengendara sepeda motor Samsul Arifin (28) asal Dusun Kerajan 1 Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur menabrak batang pohon yang tumbang dan menutupi badan jalan. Pada saat itu korban dalam perjalanan dari tempatnya bekerja di Bukti Unggasan, Badung. Korban hendak pulang ke kampung halamannya.
Korban yang melintas dari arah Timur (Denpasar) memasuki lokasi kejadian, pandangannya terganggu cahaya lampu truk yang datang dari arah berlawanan. Karena silau, korban tidak melihat ada pohon yang tumbang. Akibatnya korban menabrak batang pohon yang melintang di badan jalan tersebut. Kecelakaan ini menyebabkan kondisi korban mengalami tangan keseleo serta sepeda motor yang dikendarainnya rusak pada bagian depannya.
Selain evakuasi terhadap korban, petugas Kepolisian bersama BPBD Kabupaten Jembrana juga dilakukan penanganan terhadap pohon tumbang.
“Diketahui pohon yang tumbang jenis Mahoni dengan panjang sekitar 5 meter dan diameter 40 cm lebih. Kejadian tersebut juga menyebabkan kemacetan pada arus lalu lintas dari arah Timur sejauh 300 meter,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Kamis (31/10/2024) kemarin.
Sebelumnya hujan deras yang mengguyur wilayah Bali Barat pada Rabu (30/10) sore menyebabkan longsor di Banjar Dangin Tukad Desa Pengeragoan Kecamatan Pekutatan. Setelah diguyur hujan deras lebih dari tiga jam, dinding tebing di pinggir jalan desa setempat amblas. Akibatnya ruas jalan yang menjadi akses ke permukiman warga dan perkebunan tersebut tertutup material longsor.
Kapolsek Pekutatan Kompol I Putu Suarmadi mengatakan di sisi jalan tersebut memang terdapat tebing. Sebelumnya tanah tebing tersebut diduga mengalami retakan karena kering selama musim kemarau, ketika diguyur hujan sejak awal musim penghujan ini akhirnya bibir tebing menjadi amblas. Ia mengatakan setelah kejadian tersebut, Kamis kemarin sudah dilakukan pengecekan bersama BPBD Jembrana.
Penanganan terhadap material tanah yang menutup badan jalan ini akan dilakukan gotong royong oleh warga di banjar setempat.
“Tanah yang tergerus sepanjang, 8 meter, lebar 8 meter, ketinggian longsor 2 meter. Tanah longsoran menutupi jalan sepanjang 8 meter, lebar 6 meter. Dijelaskan oleh Kelian Banjar Dinas setempat, akan dilaksanakan gotong bersama warga, tetapi hari, tanggal dan jamnya menunggu hasil koordinasi dengan desa,” tandasnya. (571)