JAKARTA | patrolipost.com – Rencana kehidupan normal baru (new normal) terus dimatangkan. Orientasinya adalah protokol kesehatan yang ketat. Namun, sebelum skenario new normal dijalankan, harus dipastikan penularan sudah menurun.
Saat ini Indonesia masih terus mengejar target tes masal. ’’Saya minta target uji spesimen 10 ribu per hari yang saya berikan beberapa bulan lalu agar dikejar,’’ ujar Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas virtual kemarin. Dengan begitu, betul-betul ada kecepatan memperoleh kepastian berapa jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia.
Hingga kemarin siang, jumlah spesimen yang diperiksa baru mencapai 278.411. Sementara itu, jumlah yang dites 195.518 orang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menjelaskan, saat ini jumlah tes sudah meningkat menjadi 967 per 1 juta penduduk.
’’Apakah itu cukup? Belum. Karena persyaratan yang diminta WHO adalah 1 orang per 1.000 penduduk per minggu,’’ terangnya.
Sebagai gambaran, bila mengacu WHO, seharusnya di Jakarta yang berpenduduk 10 juta jiwa dilakukan 10 ribu tes per minggu. Jakarta relatif sudah memenuhi kondisi ideal. Sebab, selama 12 pekan terakhir, jumlah yang dites sekitar 132 ribu. Namun, di luar Jakarta, secara kumulatif jumlah tesnya hanya 140 ribu. Tes di luar Jakarta itu yang sedang digenjot. Karena itu, Bappenas merekomendasikan agar PDP dan ODP dites lebih awal. Dengan demikian, bisa langsung diketahui apakah mereka terpapar dan siapa saja kontaknya. ’’Paling tidak PDP dites minimal dua kali. Sekali dites negatif, setelah itu 14 hari dites lagi supaya confirm dia sakitnya apa,’’ tambahnya. Sementara itu, ODP minimal dites sekali.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, ada delapan provinsi yang memiliki indikasi siap menerapkan new normal. Yakni, Aceh, Riau, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jambi, DKI Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau. Delapan provinsi itu merupakan daerah atau wilayah dengan daya tular (R0)
Menurut data epidemiologi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 110 kabupaten/kota yang belum pernah terinfeksi Covid-19 atau sudah tidak ada kasus positif. Upaya yang harus dilakukan adalah mempertahankan wilayah yang berstatus zona hijau agar tetap terbebas dari covid-19.
Untuk kegiatan ibadah, Menag Fachrul Razi menjelaskan bahwa tempat-tempat ibadah akan dibuka secara bertahap. Diutamakan pada daerah-daerah yang dinilai berhasil menekan angka penularan covid-19. Salah satu metodenya adalah menyeleksi rumah ibadah yang boleh dibuka. Yakni, rumah ibadah yang sudah mendapat izin atau rekomendasi dari camat setempat. Atau rekomendasi kepala daerah bila level rumah ibadah itu mencakup wilayah kabupaten/kota. ’’Kenapa kami katakan camat yang bisa memberikan rekomendasi? Karena kalau bupati atau gubernur terlalu jauh di atas,’’ ujarnya.
Bisa saja sebuah daerah secara general dinyatakan belum aman, tapi ada musala atau gereja di lingkungan perumahan yang penularannya rendah. Dalam kondisi tersebut, camat berkonsultasi dengan kepala daerah untuk menentukan apakah rumah ibadah sudah boleh dibuka.
Izin tersebut akan dievaluasi setiap bulan. ’’Kalau setelah dikasih izin ternyata penularannya meningkat, ya dicabut (izinnya),’’ lanjut Fachrul. Hari ini Kemenag membahas hal itu secara internal dan pekan ini akan terbit pedomannya. Termasuk protokol yang diberlakukan di rumah-rumah ibadah.
Pada saat hampir bersamaan, sejumlah instansi terus menyiapkan prosedur new normal di lingkungan masing-masing. TNI-AU termasuk lembaga negara yang sudah bersiap diri menyambut new normal. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyatakan, salah satu program prioritasnya saat ini adalah the new normal. Kepada seluruh jajarannya, Fadjar meminta mereka tidak kaku memasuki era new normal. ”Karena itu, segera rumuskan the new normal sebagai mekanisme dan prosedur kerja yang baru,” pintanya kepada semua jajaran TNI-AU.
Pada bagian lain, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, ada sejumlah strategi yang diterapkan untuk menghadapi awal era new normal. Di antaranya, rapat koordinasi secara virtual. Dia menjelaskan, selama pemberlakuan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), rapat koordinasi virtual sudah diterapkan. ’’Ini membuktikan bahwa produktivitas kerja dapat berjalan secara baik, bahkan meningkat,’’ katanya.
Penerapan new normal juga diharapkan memberikan kesempatan yang baik bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Ari Juliano Gema mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan program cleanliness, health, and safety (CHS). Program itu akan diterapkan di berbagai destinasi wisata tanah air. Tujuan utamanya, menyiapkan destinasi wisata yang lebih baik serta menerapkan disiplin bagi masyarakat.
Kemenparekraf menargetkan, pada akhir bulan ini standar dan pedoman penerapan CHS dapat disimulasikan. Kemudian dilanjutkan verifikasi pada Juni hingga Juli. Penerapan skema dan program sertifikasi ditargetkan berlangsung selama Agustus hingga Desember. Program CHS rencananya lebih dulu dijalankan di Bali, Jogjakarta, dan Kepulauan Riau. ”Secara bertahap akan diterapkan di destinasi superprioritas, lalu di seluruh daerah tanah air,” katanya.
Mal di Bandung Buka 30 Mei
Bukan hanya mal di Jakarta yang segera buka. Mal-mal di Bandung malah berencana buka lebih awal, 30 Mei. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Barat mengungkapkan, hal itu dilakukan apabila pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Bandung tidak diperpanjang.
Sekjen APPBI Jabar Satriawan Natsir mengatakan, APPBI akan lebih dulu menunggu hasil evaluasi dari Pemprov Jabar perihal pemberlakuan PSBB. ”PSBB kan terakhir 29 Mei besok, seandainya tidak diperpanjang, maka 30 Mei kita serempak, mal-mal di Bandung akan buka,” kata dia kepada Radar Bandung kemarin. Natsir menuturkan, skema pembukaan mal di Bandung tetap akan memperhatikan protokol kesehatan guna mencegah persebaran covid-19.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, setiap mal wajib membuat tim penanganan Covid-19. Tim tersebut melibatkan bagian kepegawaian dan petugas kesehatan. Selain itu, jam operasional mal dibatasi, dari pukul 10.00 sampai 20.00. ”Sebagaimana peraturan menteri kesehatan, pusat perbelanjaan juga harus menyediakan tempat cuci tangan dan petugas pemeriksa suhu dengan thermo gun di setiap pintu masuk,” tambah Elly.(305/jpc)