BANGLI | patrolipost.com – Angin segar mengarah pada paket calon bupati dan wakil bupati I Made Subrata dan Ngakan Kutha Parwatha. Pasalnya, Plt Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer mengisyaratkan, Partai Golkar memiliki misi untuk dapat menempatkan kadernya sebagai pemimpin wilayah.
Sementara dari empat calon yang mendaftar hanya I Made Subrata yang notabene adik Bupati Bangli I Made Gianyar yang telah mengantongi Kartu Tanda Anggota Partai Golkar. Hal itu diungkapkan Demer, didampingi Dewa Made Widiasa Nida dan Made Dauh Wijana, di sela-sela perayaan HUT Partai Golkar ke-55 di Sekretariat DPD II Partai Golkar Bangli, Senin (23/12/2019).
Menurut Demer, Pilkada serentak 2020 mendatang, akan diikuti 6 kabupaten/kota di Bali. Dinamika perpolitikan di beberapa wilayah cukup menggembirakan bagi Partai Golkar. Sebut Demer, wilayah yang cukup menggembirakan, seperti di Bangli, Karangasem maupun kabupaten lainnya yang akan melangsungkan Pilkada.
Khusus untuk Bangli suasananya yang paling menggeliat dan Partai Golkar mendapat suprise di Bangli. Pasalnya, sudah ada 4 kandidat yang menjadi 2 pasang calon bupati dan wakil bupati telah mendaftar di Partai Golkar.
“Suprise dalam hal ini dari pendaftaran yang dibuka sudah dua paket daftar. Kemudian tokoh yang mendaftar adalah benar tokoh-tokoh yang memilik massa. Kadang sosok favorit belum tentu memiliki elaktabilitas atau massa pendukung,” sebutnya.
Lebih lanjut, sekarang ini pihaknya bersiap melakukan survei, untuk mencari figur yang terbaik. “Prinsip Partai Golkar yakni suara Golkar suara rakyat. Untuk itu kami harus mendengarkan suara rakyat, karena nantinya yang akan memilih adalah masyarakat,” ujarnya.
Demer menegaskan, yang menjadi prioritas adalah kader, namun demikian bila nantinya hasil survei menunjukan elektabilitas kader rendah, maka non kader yang akan diusung.
Kemudian saat disinggung soal rekomendasi mengarah pada Made Subrata yang notabene satu-satunya kader Partai Golkar yang mendaftar, Gede Sumarjaya mengatakan, ketika elektabilitas tinggi pasti langsung pada Made Subrata. Namun bila elektabilitasnya rendah pihaknya tidak ingin memaksakan.
“Kalau hasilnya di bawah tentu jangan dipaksakan, tapi kalau hasil survai menujukkan elektebelitasnya hasilnya sama dengan non kader, tentu yang diutamakan nantinya adalah kader,” sebut Demer. (750)