SINGARAJA | patrolipost.com – Setelah dua tahun lebih kegiatan keagamaan bersifat massal di Buleleng terhenti akibat dilanda Covid-19, pelan-pelan kondisi itu berangsur pulih. Seperti kegiatan khitanan (sunat) massal yang biasa digelar setiap tahun oleh pengurus Masjid An Nur Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, kegiatan itu kembali digelar, Minggu (9/10/2022).
Sebanyak 66 anak tercatat ikut dikhitan pada rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar sejak Sabtu (8/10-2022). Menariknya, metode khitan yang digunakan tergolong baru dengan pemulihan relatif cepat dari cara konvensional.
Hadir dalam acara tersebut Camat Gerokgak Ketut Aryawan bersama Muspika, General Manejer (GM) PT Pelindo Celukan Bawang Zanuar Eka Wijaya yang membantu mendanai kegiatan tersebut melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Kepala Koordinator Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Celukan Bawang Fajar Isnaini dan Ketua Panitia Indrawansyah MPdi.
Dalam keterangannya Fajar Isnaini mengatakan, kegiatan khitanan massal tersebut tetap menggunakan prosedur kesehatan (Prokes) Covid-19 mengingat status pandemi belum dicabut. Seluruh peserta sebelum dikhitan dicek suhu tubuhnya, tekanan darah hingga kadar gula untuk memastikan kelayakan kesehatan peserta.
”Hasilnya, satu anak terpaksa ditunda karena saat di cek suhu tubuhnya cukup tinggi. Kami sudah lakukan tindak medis awal dan kami sarankan untuk beristirahat di rumah dahulu,” kata Fajar Isnaini.
Sedangkan Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW, Indrawansyah mengatakan, peserta khitan massal kali ini cukup membludak. Dengan kuota sebanyak 50 orang anak ternyata peserta yang mendaftar melebihi kuota yang ditentukan. Hingga menjelang pelaksanaan khitan tercatat 66 anak terdaftar dari Kecamatan Gerokgak, Seririt dan Kecamatan Banjar.
“Pesertanya bertambah cukup banyak dan kami tidak bisa menolak karena dari sisi usia memang sudah pantas dikhitan. Mungkin ini akibat 2 tahun pandemi dan baru kali ini ada kesempatan,” katanya.
Sementara metode khitan yang digunakan tergolong baru bernama Super Ring tanpa menggunakan jarum suntik dengan tingkat kesembuhan lebih cepat dari metode konvensional.
”Selesai dikhitan bisa langsung beraktivitas termasuk mandi dan kegiatan lainnya,” ujar Indrawansyah sembari menyebut mendatangkan tenaga medis khusus khitan dari Banyuwangi-Jawa Timur.
Atas terselanggaranya acara khitanan massal saat pandemi Covid-19 makin melemah, Camat Gerokgak Ketut Aryawan mengatakan, sangat apresiatif mengingat rangkaian kegiatan keagamaan tersebut terselenggara berkat sinergitas semua pihak yang salah satunya PT Pelindo Celukan Bawang.
”Saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat tidak saja secara fisik namun pada penguatan mental spiritual, terlebih terselanggara berkat dukungan semua pihak. Saya berharap kegiatan ini bisa dikembangkan dengan melibatkan perusahaan dan PT Pelindo telah melakukannya secara konsisten,” ucapnya.
Sementara GM PT Pelindo Celukan Bawang Zanuar Eka Wijaya memastikan pihaknya secara terus menerus ikut serta dalam kegiatan sosial keagamaan di masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terutama untuk masyarakat yang berada di ring satu Pelabuhan Celukan Bawang.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Dan Pelindo akan selalu berperan aktif dalam kegiatan sosial keagamaan lintas agama seperti salah satunya khitanan massal ini. Kebetulan kegiatan ini kembali diselenggarakan setelah dua tahun vacum akibat Covid-19. Semoga ini bermanfaat dan kondisi segera pulih kembali,” tandas Zanuar Eka Wijaya. (625)